Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,7 miliar dalam Perubahan APBD 2022 untuk belanja perlindungan sosial dalam rangka penanganan inflasi daerah pascapenyesuaian harga BBM bersubsidi.
Wakil Bupati Andarias Kayukatuy di Isei Wasior, Jumat, mengatakan anggaran tersebut antara lain dipergunakan untuk menambah belanja subsidi terhadap dua kapal swasta yang selama ini melayani rute Wasior-Manokwari PP yakni KM Ekspress Bahari dan KM Margareth.
"Sehingga tidak terjadi kenaikan harga tiket," jelas Andi, panggilan karib Andarias Kayukatuy pada pembukaan rapat paripurna DPRD Teluk Wondama dengan agenda pembahasan Perubahan APBD 2022.
Sebelumnya, Bupati Hendrik Mambor menjelaskan skema yang dipersiapkan Pemkab Teluk Wondama untuk menjaga inflasi pascapenyesuaian harga BBM yaitu dengan memberikan subsidi transportasi terutama transportasi laut dan darat.
Tujuannya agar penyedia layanan transportasi tidak menaikan tarif transportasi yang bisa berdampak pada meningkatnya harga barang.
"Kalau kita berikan subsidi kita harapkan mereka tidak naikan tarif tiket. Jadi kita akan siapkan subsidi sampai kepada tukang ojek. Itu kebijakan yang dibuat oleh Pemda supaya membatasi kenaikan harga barang," jelas Mambor.
Dalam rapat kerja dengan DPRD Teluk Wondama beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Perhubungan Bernadus Setiawan mengungkapkan pihaknya telah menerima surat pemberitahuan dari KM Ekspress Bahari dan KM Margareth perihal kenaikan tarif kapal.
Tiket KM Ekspres Bahari naik Rp100 ribu yaitu dari Rp325 ribu menjadi Rp425 ribu. Sementara kenaikan tarif tiket KM Margareth berkisar 30 persen.
"Kami minta pihak pengelola kapal untuk bersabar menaikan harga tiket, karena perlu dibicarakan terlebih dahulu," kata Bernard.
Warga Teluk Wondama sendiri berharap kenaikan harga BBM tidak diikuti dengan kenaikan tarif kapal maupun tarif angkutan darat khususnya ojek.
Jika terpaksa harus dinaikan, maka diharapkan kenaikan tarif angkutan tidak terlalu tinggi sehingga tidak semakin menambah beban masyarakat.
"Kalau bisa tidak usah naik, karena sekarang semua mahal. Kasihan kita masyarakat kecil ini. Pemerintah tolong atur baik supaya masyarakat jangan semakin tambah susah," ujar Maria Karubuy, seorang ibu rumah tangga di Kota Wasior.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2022