Manokwari (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (Distan) Provinsi Papua Barat telah mengusulkan pembangunan gudang untuk penyimpanan beras cadangan pangan masyarakat dan pemerintah dengan kapasitas kurang lebih 200 ton.
Kepala Distan Papua Barat Lasarus Ullo di Manokwari, Jumat mengatakan, pembangunan gudang itu sesuai arahan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas).
"Karena selama ini masih menggunakan gudang Perum Bulog Manokwari, jadi kami usulkan tahun ini dibangun," katanya.
Dia menjelaskan bahwa rencana anggaran biaya (RAB) pembangunan gudang tersebut, telah dipersentasikan kepada Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan saat rapat beberapa waktu lalu.
Keberadaan gudang memiliki peran strategis menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat, menjaga stabilitas ekonomi daerah, dan mendukung upaya mitigasi bencana atau keadaan darurat.
"Kalau ada gudang sendiri, dan terjadi bencana maka kami bisa lebih cepat keluarkan bantuan beras untuk disalurkan ke masyarakat," ucap Lasarus.
Dia berharap usulan pembangunan gudang cadangan pangan yang berlokasi di Kabupaten Manokwari disetujui oleh kepala daerah, sehingga pekerjaan fisik segera dimulai pada pertengahan tahun ini.
Gudang itu tidak hanya dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan cadangan pangan berupa beras, melainkan komoditas pangan lainnya dari petani lokal guna mengantisipasi penurunan harga.
"Gudang pangan menjadi bagian dari ekosistem logistik yang terintegrasi dengan pasar, transportasi, dan distribusi," jelas Lasarus.
Menurut dia, ada sejumlah tantangan saat pemerintah daerah menggunakan gudang Bulog, yaitu keterbatasan kontrol terhadap pasokan beras cadangan pangan pemerintah dan masyarakat.
Kemudian, prosedur administrasi yang rumit ketika pemerintah daerah mengajukan permohonan pendistribusian beras cadangan pangan ketika dalam situasi darurat seperti bencana alam.
"Beras tidak bisa cepat keluar dari gudang Bulog karena harus mengikuti prosedurnya," ucap Lasarus.