Manokwari (ANTARA) - Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Rendani Manokwari mengungkapkan, saat ini penerbangan di Kabupaten Manokwari, Papua Barat dilayani oleh tiga maskapai penerbangan dan masih mencukupi kebutuhan transportasi udara masyarakat.
Kepala UPBU Rendani Herman Sujito, di Manokwari, Senin mengatakan, tiga maskapai yang melayani penerbangan di Bandara Rendani yaitu Wings Air dengan pesawat jenis ATR, serta Batik Air dan Super Air Jet dengan pesawat Airbus A320.
“Memang kami berharap adanya maskapai baru yang bisa beroperasi di Rendani, tetapi kondisi saat ini belum memungkinkan. Penumpang agak menurun, sehingga pihak maskapai pasti berhitung dari sisi keterisian kursi,” kata Herman.
Ia mengatakan, ketiga maskapai tersebut sudah mampu memenuhi kebutuhan penerbangan masyarakat karena sudah terhubung ke sejumlah bandara besar.
Layanan rute penerbangan saat ini sudah cukup beragam. Pesawat jenis Airbus A320 melayani rute ke tiga bandara besar yaitu Jayapura, Sorong, dan Makassar.
Dari ketiga bandara tersebut warga bisa terkoneksi dengan rute lain baik intra Papua maupun luar Papua.
Sedangkan pesawat jenis ATR digunakan melayani penerbangan khusus intra Papua seperti ke Kaimana, Fakfak, dan Nabire.
Ia menambahkan, saat ini rata-rata pergerakan penumpang di Bandara Rendani berkisar 600–1.000 orang per hari, baik datang maupun berangkat.
“Paling banyak sekitar 1.000 penumpang per hari, paling sedikit 600–700 penumpang. Jadi dengan tiga maskapai yang ada, semua penumpang masih terlayani,” ujarnya.
Namun, Herman mengakui adanya penurunan jumlah penumpang, terutama saat musim sepi (low season).
Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah penumpang per harinya selalu di atas 1.000 sehingga saat ini jumlah penumpang menurun kisaran 30 persen saat low season.
Penurunan jumlah penumpang juga terlihat pada periode arus mudik angkutan Lebaran 2025. Berdasarkan data UPBU Rendani, jumlah penumpang tiba di Manokwari pada 21 Maret–11 April 2025 tercatat 9.601 orang. Angka ini lebih rendah dibanding masa angkutan Lebaran 2024 yang mencapai 12.114 orang.
Sementara itu, jumlah penumpang berangkat pada Lebaran 2025 sebanyak 12.610 orang, menurun dibanding 16.350 orang pada Lebaran 2024, atau berkurang sekitar 3.740 orang atau 23 persen.
Ia mengatakan, penambahan maskapai baru bisa terjadi apabila terdapat peningkatan signifikan jumlah penumpang.
“Kami tentu membuka diri kalau ada maskapai lain yang berminat, tapi syarat utamanya adalah peningkatan penumpang. Kalau tidak, maskapai akan kesulitan menutup biaya operasional,” katanya.
Tiga maskapai layani kebutuhan penerbangan warga Manokwari
Senin, 15 September 2025 12:22 WIB
Kepala UPBU Rendani Herman Sujito. ANTARA/Ali Nur Ichsan
