Timika (ANTARA) - PT Freeport Indonesia (PTFI) menyerahkan fasilitas dapur mandiri dan dua konsentrator oksigen untuk Rumah Sakit Waa Banti di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah untuk memperkuat layanan kesehatan masyarakat Kampung Banti, Tsinga, dan Arwanop.
Director & Executive Vice President Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma dalam keterangan yang diterima di Timika, Jumat, mengatakan investasi sosial PTFI di bidang kesehatan terus menjadi komitmen jangka panjang perusahaan untuk mendukung kualitas hidup masyarakat Mimika dan Papua yang lebih sehat.
"Kesehatan adalah pilar penting dalam pembangunan bangsa. Kami yakin masyarakat yang sehat akan meningkatkan kualitas hidup mereka,” kata Claus.
Ia menyebut PTFI terus menjalin kemitraan dengan Pemkab Mimika dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat di wilayah dataran tinggi Mimika, khususnya yang tinggal di sekitar wilayah operasional tambang PTFI.
"Dapur mandiri dan dua alat konsentrator oksigen untuk RS Waa Banti diharapkan mampu memberikan stimulus bagi pemulihan dan kesehatan pasien, bahkan memberikan edukasi bagi masyarakat sekitar dalam pemenuhan nutrisi dan kesehatan tubuh," ujarnya.
Penyerahan fasilitas untuk RS Waa Banti secara simbolis diserahkan oleh Manajer Community Health Development (CHD) PTFI Daniel Perwira dan diterima oleh Direktur RS Waa Banti Anita Sanjaya disaksikan oleh perwakilan PTFI dan para tenaga kesehatan rumah sakit tersebut.
Untuk mendukung dapur umum mandiri, PTFI menghibahkan peralatan dapur berupa kompor listrik, oven, alat masak steamer, dan alat pelindung diri (APD) memasak.
PTFI bekerja sama dengan PT Pangan Sari Utama (PSU) memfasilitasi 10 pekerja dapur di RS Waa Banti mengikuti pelatihan pengoperasian peralatan.
Selain itu, pekerja dapur RS Waa Banti akan mendapat ilmu teknik memasak makanan bergizi sebagai bekal pengetahuan dan standar penyajian makanan kepada pasien.
Pada 2022, PTFI juga menyerahkan kendaraan ambulans dalam rangka pembangunan kembali RS Waa Banti. Kemudian, pada November 2023, PTFI menyerahkan mobil operasional untuk mendukung pelayanan rumah sakit ini.
Direktur RS Waa Banti, Anita Sanjaya mengapresiasi kerja sama yang terjalin antara PTFI dan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika melalui amandemen Perjanjian Kerja Sama (PKS) RS Waa Banti Tahun 2025 yang disepakati pada akhir tahun 2024.
Melalui perjanjian ini, layanan kesehatan dan fasilitas rumah sakit terus diperkuat.
Ia mengatakan layanan kesehatan dan fasilitas penting tersedia di wilayah dataran tinggi Mimika. Dengan tersedianya dapur mandiri di RS Waa Banti diharapkan mampu menjawab kebutuhan nutrisi pasien yang sebelumnya disuplai dari dapur karyawan PTFI di Tembagapura.
"Kami optimistis operasional rumah sakit selanjutnya dapat berjalan secara mandiri dan berkelanjutan," kata Anita.
Menurut dia, peralatan konsentrator oksigen juga sangat penting untuk dapat memenuhi ketersediaan oksigen bagi pasien secara mandiri dan berkelanjutan tanpa tergantung pada distribusi tabung oksigen yang kadang terkendala keterbatasan stok.
RS Waa Banti memberikan layanan kesehatan kuratif berupa rawat jalan dan inap, diperkuat tenaga kesehatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang bertugas di Pos Banti.
Sekitar 82 petugas fokus memberikan pelayanan pada poli umum, farmasi, ibu bersalin dan kesehatan anak, serta layanan gawat darurat.
Rumah sakit ini resmi beroperasi sejak 15 September 2023. Sebelumnya bangunan RS Waa Banti yang berada satu kompleks dengan SD-SMP Waa Banti dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada 2018.
Sejak beroperasi kembali, RS Waa Banti hingga saat ini telah melayani lebih dari 22.580 pasien sekaligus menjadi pusat layanan kesehatan bagi masyarakat yang bermukim di tiga desa dataran tinggi Mimika.
