Core Concept Living hadirkan properti bergaya Scandinasian di Bali

Core Concept Living hadirkan properti bergaya Scandinasian di Bali

Ilustrasi

Jakarta (ANTARA/ACN Newswire) –  Pengembang properti Core Concept Living memperkenalkan desain hunian inovatif bergaya Scandinasian di proyek terbaru mereka, Leviro Residences di Munggu, Bali. Scandinasian merupakan perpaduan dari tema desain SCANDINAVIAN X JAPANDI X BALINESE SOUL—bahkan menjadi proyek properti pertama yang menggunakan konsep desain unik ini di Bali. Menurut rencana, proyek ini akan diluncurkan pada Oktober 2025, di mana pembangunan dimulai pada Desember 2025 dan rencana serah terima unit pada kuartal keempat 2027.

“Pembeli properti dari mancanegara saat ini semakin cerdas dalam memilih desain yang mereka inginkan," jelas Shanny Poijes, Pendiri dan CEO CORE Concept Living. "Mereka telah banyak bepergian, tinggal di berbagai negara, dan memahami arti kualitas. Mereka tidak sekadar membeli properti, namun berinvestasi dalam gaya hidup yang mencerminkan perspektif global mereka. Pendekatan SCANDINASIAN ini begitu relevan, karena mencerminkan pengalaman mereka terhadap prinsip desain terbaik dari berbagai budaya, serta menciptakan ruang yang berkelas dan sangat nyaman.”

Mengaplikasikan perkawinan gaya-gaya desain ini menjadi hal yang menarik. Lupakan vila khas Bali dengan ukiran batu dan detail ornamen yang rumit. Pengembangan baru ini mengutamakan tata ruang terbuka dengan proporsi luas laiknya di rumah-rumah di Stockholm atau Copenhagen. Perencanaan ruang pun mengikuti prinsip-prinsip Skandinavia, di mana setiap jengkal area dibuat multi-fungsi, namun dalam skala yang lebih besar untuk mengakomodasi pembeli mancanegara yang terbiasa dengan hunian lapang di negara asal mereka.

Material pun mengikuti gaya ini, di mana kayu alami dengan berbagai sentuhan akhir menciptakan kedalaman visual yang menjadi ciri khas interior Skandinavia, sementara aksen logam yang ditempatkan secara strategis menambah kesan elegan tanpa mendominasi ruang.

Pendekatan ini mengakomodasi kecintaan masyarakat Skandinavia terhadap material yang “semakin tua, semakin indah”. Untuk itu perawatan menjadi hal yang sangat penting diperhatikan di Bali yang memiliki iklim tropis, karena menjadi penentu keberhasilan atau kegagalan investasi properti.

Pencahayaan alami pun dimaksimalkan lewat penempatan jendela-jendela besar, tanpa mengurangi privasi penghuni. Sementara itu, sistem penyimpanan (storage) menggabungkan konsep built-in khas Skandinavia dengan kepraktisan khas tropis, yang menghadirkan furnitur modern namun tetap menjaga ruangan tetap rapi dan tidak berantakan.

Membangun di kawasan tropis membuat sentuhan akhir (finishing) mendapat perlakuan khusus. Tujuannya, agar hunian yang dibangun tahan terhadap kelembapan dan kerusakan akibat sinar UV, tetap terlihat indah meskipun bertambahnya usia—sesuai prinsip Skandinavia: desain yang bagus seharusnya semakin baik seiring waktu, bukan sebaliknya.

Sebagaimana prinsip dasar properti, strategi dalam menentukan lokasi pengembangan, memainkan peran penting. Area seperti Munggu menawarkan keseimbangan sempurna antara aksesibilitas dan ketenangan, dengan lokasi strategis di antara kawasan yang sudah berkembang, namun tetap mempertahankan nuansa desa yang menjadi daya tarik khas Bali. Penekanan pada membangun koneksi dengan komunitas lokal memastikan bahwa pengembangan properti menyatu dengan kehidupan masyarakat setempat, bukan justru terpisah darinya.

Gaya perpaduan Skandinavia-Jepang ini pun telah menjadi daya tarik masyarakat internasional, serta telah diaplikasi di banyak hunian mewah, mulai Singapura hingga Los Angeles, di mana penekanan terletak pada kenyamanan, fungsionalitas, dan material alami, sehingga selaras dengan keinginan para pembeli yang mencari efisiensi sekaligus ketenangan.

Amanda Gunawan, Founding Partner OWIU Studio yang berbasis di Los Angeles, mengamati bahwa fleksibilitas desain Skandinavia membuatnya sangat cocok untuk dipadupadankan. “Desain ini menggabungkan fungsi dan keindahan, serta selalu berusaha menciptakan harmoni dalam sebuah ruang. Gaya Skandinavia mengutamakan desain yang tahan lama dan tidak mudah ketinggalan zaman, serta menekankan pada kualitas pengerjaan yang baik," terangnya.

Tren ini mencerminkan sesuatu yang mendalam tentang bagaimana pembeli properti internasional memaknai kualitas hidup saat ini. Mereka menginginkan ruang yang terasa elegan sekaligus nyaman, mengesankan namun tetap layak huni. Perpaduan kehangatan ala Skandinavia, kesadaran ala Jepang, dan harmoni khas Bali menciptakan hunian yang cocok untuk semua orang. Itu sebabnya estetika ini begitu kuat pengaruhnya di lanskap multikultural Bali. Ketika orang Australia, Eropa, Amerika, dan Asia sama-sama mengapresiasi prinsip desain yang sama, berarti Anda telah menemukan sesuatu yang bersifat universal.

Pendekatan SCANDINASIAN bukan sekadar perubahan estetika, melainkan sebuah cara pandang baru yang mendasar tentang arti kualitas dalam konteks iklim tropis. Alih-alih bersaing dengan keindahan alam Bali melalui dekorasi yang berlebihan, rumah-rumah yang dihasilkan justru melengkapinya lewat kesederhanaan dan kualitas. Konsep desain ini menyuguhkan ruang-ruang yang terasa otentik sebagai hasil perpaduan Skandinavia-Asia, sekaligus sangat selaras dengan kehidupan di negara kepulauan seperti Indonesia.

Source: ACN Newswire
Pewarta : PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2025