Pemerintah Provinsi Papua Barat menargetkan sebanyak 6.000 guru dan siswa sekolah dasar yang tersebar di tujuh kabupaten, mengikuti pelatihan matematika dengan metode gasing (gampang, asyik, dan menyenangkan).
Plt Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat Barnabas Dowansiba di Manokwari, Sabtu, mengatakan dua kabupaten telah mengadopsi metode pembelajaran matematika yang dikembangkan Profesor Yohanes Surya.
"Kabupaten yang sudah laksanakan matematika gasing yaitu Teluk Wondama dan Teluk Bintuni," kata Dowansiba.
Menurut dia penerapan metode gasing tidak hanya meningkatkan pemahaman, tetapi mengubah cara pandang siswa terhadap mata pelajaran matematika, fisika, dan kimia yang dianggap sulit.
Setiap guru yang mendapatkan pelatihan dari Yayasan Surya (Surya Institute), bertanggung jawab untuk melanjutkan pelatihan kepada guru lainnya di masing-masing kabupaten.
"Supaya metode gasing diterapkan secara berkelanjutan. Metode ini buat anak-anak mudah memahami materi," ujarnya.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan lima kabupaten yang belum menerapkan pembelajaran matematika gasing, yaitu Manokwari, Manokwari Selatan, Fakfak, Kaimana, dan Pegunungan Arfak.
Dia mengatakan, biaya penyelenggaraan pelatihan program matematika gasing yang menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten kurang lebih Rp1,3 miliar.
"Harus ada surat pernyataan kesanggupan dari kabupaten menyiapkan anggaran dalam APBD perubahan," kata Dowansiba.
Sebelumnya, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menyebut pemerintah provinsi telah mengalokasikan anggaran pelatihan matematika gasing bagi guru dan siswa dengan estimasi Rp9 miliar.
"Provinsi bertanggung jawab siapkan Rp9 miliar lebih, tapi kabupaten juga harus siapkan anggarannya," ujar Dominggus.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025