Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan TNI akan menerapkan metode smart approach atau pendekatan pintar untuk menciptakan keamanan di Papua.

"Kita akan menempatkan pasukan di Papua dan menerapkan satu metode yang kita sebut smart approach. Dimana antara soft approach, pendekatan teritorial, dan hard approach yaitu operasi taktis, kita gabungkan," kata Sjafrie saat jumpa pers setelah mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin.

Sjafrie menjelaskan, soft approach atau pendekatan teritorial dilakukan dengan cara tindakan yang berkaitan dengan kegiatan humanis.

Ragam kegiatan humanis itu harus diberikan TNI agar masyarakat merasakan kehadiran prajurit sebagai representasi pemerintah dalam membantu rakyat Papua.

"Kita ingin merebut hati rakyat agar supaya mereka-mereka yang masih belum mempunyai satu kesamaan pemikiran terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita ajak untuk bersama-sama," kata Sjafrie kepada awak media.

Di sisi lain, Sjafrie memastikan TNI juga akan melalukan operasi penindakan jika ke depan terjadi upaya penyerangan yang dapat menciptakan situasi tidak aman Papua.

Sjafrie memastikan prinsip dari personel yang melakukan operasi ini bertujuan untuk melindungi masyarakat Papua serta menjaga kedaulatan negara.

"Dalam rangka kita menjaga kedaulatan, kita tidak ingin kedaulatan kita diinjak-injak oleh orang," kata Sjafrie.

"Kita harus tetap siaga terhadap kemungkinan-kemungkinan ancaman taktis yang dapat mengganggu keamanan dan kelancaran kehidupan sosial masyarakat dan juga kegiatan pembangunan yang ada di Papua," tambah Sjafrie.

Dengan metode tersebut, Sjafrie yakin TNI akan lebih maksimal dalam melindungi masyarakat Papua serta menjaga kedaulatan negara.

 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menhan: TNI jalankan "smart approach" untuk ciptakan keamanan di Papua

Pewarta: Walda Marison

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025