Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) menyalurkan dana hibah pendidikan senilai Rp11,1 miliar kepada enam perguruan tinggi dan satu yayasan di Sorong sebagai bentuk perhatian untuk memajukan pendidikan di wilayah itu.
 
Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad di Sorong, Rabu, menjelaskan bantuan dana hibah ini wujud komitmen pemerintah untuk membangun pendidikan menjadi lebih berkualitas pada masa mendatang.
 
"Dana itu kita sudah serahkan, itu wujud perhatian pemerintah bagaimana memberikan perhatian lebih kepada dunia pendidikan supaya lebih berkualitas ke depan," kata dia.
 
Sebanyak enam perguruan tinggi dan satu yayasan yang telah mendapatkan bantuan dana hibah pendidikan itu, terdiri atas Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong senilai Rp2,3 miliar, Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS) sebesar Rp3,8 miliar, Politeknik Saint Paul Sorong sebesar Rp1 miliar, Universitas Kristen Papua Sorong senilai Rp1 miliar, Universitas Victory Sorong sebesar Rp1 miliar, Poltekkes Kemenkes Sorong sebesar Rp1 miliar, dan Yayasan Muhammadiyah Sorong sebesar Rp1 miliar.
 
"Ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat konsentrasi untuk memajukan dunia pendidikan di Provinsi Papua Barat Daya," ujar dia.
 
Perguruan tinggi, kata dia, unsur penting pada tatanan kehidupan dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
 
“Sehingga oleh pemerintah perlu memberikan kontribusi terhadap kemajuan kualitas sumber daya manusia," kata Muhammad Musa'ad.
 
Ia mengatakan salah satu dari tugas pemerintah memastikan pengembangan sumber daya manusia terpenuhi sehingga nantinya melahirkan manusia berkualitas ke depan.

“Saya melaksanakan ini karena berdasar pada ketentuan peraturan perundang-undangan yaitu Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang perubahan kedua atas undang-undang otonomi khusus dan juga PP 106 terkait dengan kewenangan dalam rangka otonomi khusus,” ujar dia.
 
Dia mengatakan jumlah bantuan hibah bidang pendidikan yang diberikan kepada setiap perguruan tinggi tidak sama, karena sesuai dengan jumlah mahasiswa di setiap perguruan tinggi.

“Makanya kampus dengan jumlah mahasiswa begitu banyak maka mendapatkan dana hibah pun banyak, berbeda dengan kampus yang jumlah mahasiswanya sedikit," kata dia.

Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya juga akan memberikan dukungan berupa bantuan pendidikan kepada mahasiswa yang berprestasi dengan spesifikasi 80 persen orang asli Papua dan 20 persen untuk non-orang asli Papua.
 
“Kita akan lakukan evaluasi, apakah bantuan hibah yang diberikan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya tepat sasaran atau tidak, kita akan kawal itu,” kata Musa'ad.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2023