Kepolisian Resor (Polres) Maybrat, Papua Barat Daya, menjual 6 ton beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada masyarakat melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk membantu masyarakat memenuhi atau mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.
Kapolres Maybrat Kompol Ruben Obed Kbarek, di Sorong, Papua Barat Daya, Jumat, menjelaskan penjualan beras SPHP ini merupakan tindak lanjut instruksi Kapolda Papua Barat Daya untuk menyalurkan beras pangan murah kepada masyarakat dengan harga terjangkau.
"Ini merupakan wujud kepedulian Polri bersama Bhayangkari kepada masyarakat, khususnya menjelang perayaan HUT Ke-80 RI," jelasnya.
Dia berharap Gerakan Pangan Murah ini dapat meringankan beban masyarakat mengingat harga pangan menjelang HUT Ke-80 RI di pasar mengalami kenaikan.
"Beras yang kita jual memang 1 kilogram Rp12 ribu dan 5 kilogram ukuran satu karung Rp60 ribu," bebernya.
Dia pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat yang terlibat aktif untuk membeli beras pangan ini dengan harga murah dan terjangkau.
Tokoh masyarakat Lewi Saa, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dan sekaligus membantu meringankan beban masyarakat yang sangat membutuhkan.
"Saya menyampaikan rasa terima kasih kepada Polres Maybrat dan Bhayangkari atas kepedulian," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda Papua Barat Daya Kombes Pol M. Erfan, mengatakan program penjualan beras murah ini digelar serentak di seluruh jajaran kepolisian, mulai dari tingkat Polda, Polresta, Polres, hingga Polsek.
“Sekitar 100 ton beras telah kami mendistribusikan kepada masyarakat dengan harga Rp12 ribu per kilogram atau Rp60 ribu per kemasan 5 kilogram,” ujar Erfan.
Polda menargetkan penjualan minimal 5 ton beras SPHP per hari hingga akhir Desember 2025. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Polda Papua Barat Daya dan Perum Bulog Kantor Cabang Sorong.
“Tujuannya adalah membantu masyarakat mendapatkan beras dengan harga terjangkau, terutama di tengah fluktuasi harga pangan,” ujarnya.
Beras yang dijual dalam program ini merupakan beras premium, namun dilepas dengan harga lebih murah dari harga eceran tertinggi. Setiap warga dibatasi maksimal dua karung per pembelian, guna pemerataan distribusi.
Menurut Erfan, antusiasme masyarakat sangat tinggi terhadap program ini. Ia berharap distribusi beras SPHP terus berjalan hingga akhir tahun, sekaligus membantu mengurangi stok di Gudang Bulog untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025