Polsek Sorong Barat jual 5 ton beras SPHP kepada masyarakat

Sorong (ANTARA) - Polsek Sorong Barat mendistribusikan 5 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan harga murah dan terjangkau.

Kapolsek Sorong Barat AKP Max Pigai, di Sorong, Rabu, menjelaskan penyaluran beras ini merupakan bagian dari program Gerakan Pangan Murah yang merupakan hasil kerja sama Polri dengan Perum Bulog untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Program ini menghadirkan beras murah SPHP kemasan 5 kg seharga Rp60 ribu," jelasnya.

Program ini, katanya, sudah dicanangkan oleh Kapolda Papua Barat Daya yang melibatkan jajaran Polres dan Polresta hingga Polsek untuk mendistribusikan beras pangan murah kepada masyarakat hingga 17 Agustus.

"Polsek Sorong Barat mendapatkan bagian untuk mendistribusikan 5 ton beras murah kepada masyarakat," jelasnya.

Ia juga menginstruksikan kepada para Bhabinkamtibmas untuk menyampaikan informasi kepada warga di masing-masing kelurahan agar dapat memanfaatkan kesempatan membeli beras murah tersebut.

"Kita memang memastikan seluruh masyarakat di Kota Sorong bisa mendapatkan beras dengan harga mirah dan terjangkau," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Sorong, Riyadi Muslim, menyampaikan kesiapan pihaknya untuk mendukung penuh kegiatan ini, termasuk jika ada permintaan dari instansi lain.

"Kami memiliki stok sebanyak 6.300 ton dan menargetkan distribusi hingga 7.400 ton. Beras yang disalurkan kali ini adalah beras premium dengan harga terjangkau melalui program ini," kata Riyadi.

Ia menjelaskan, meskipun beras SPHP umumnya adalah kualitas medium dengan harga stabilisasi Rp13.500 per kilogram, namun khusus dalam kegiatan ini disalurkan beras premium dengan nilai jauh di bawa harga eceran tertinggi sesuai kebijakan Kapolresta Sorong Kota.

"Selama ada permintaan dari Polres atau Polda lain, kami siap mendukung. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menjaga stabilitas harga pangan dan meringankan beban ekonomi masyarakat," ucapnya.