Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah telah menerapkan program pendidikan gratis tahun 2025 dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 24.481 siswa SMA/SMK di delapan kabupaten.

Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa di Timika, Minggu, mengatakan jumlah tersebut berasal dari 124 sekolah, terdiri atas 31 SMA negeri, 40 SMA swasta, 17 SMK negeri, dan 36 SMK swasta.

“Program sekolah gratis ini merupakan langkah pemerintah daerah meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua Tengah," katanya.

Dia menyebut bahwa sekolah gratis akan diperluas ke jenjang SD dan SMP pada 2026, sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam mendorong pemerataan akses pendidikan.

Kebijakan itu menjadi strategi prioritas menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di Papua Tengah yang berkualitas, berdaya saing, sekaligus menjawab tantangan kesenjangan pendidikan.

"Kami investasi besar di sektor pendidikan. Targetnya dalam tiga tahun, semua jenjang pendidikan sudah berjalan gratis,” ujarnya.

Saat ini, kata dia, siswa penerima program pendidikan gratis berasal dari 31 SMA negeri, 40 SMA swasta, 17 SMK negeri, dan 36 SMK swasta yang tersebar di delapan kabupaten se-Papua Tengah.
Meliputi, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Mimika, Kabupaten Nabire, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak, dan Kabupaten Puncak Jaya.

"Tahun ini siswa penerima program pendidikan gratis berasal dari 124 sekolah di delapan kabupaten," kata Meki.

Selain itu, kata dia, pemerintah provinsi juga sementara menyiapkan pembangunan sekolah sepanjang hari (SSH) gratis, sebagai alternatif mengatasi angka putus sekolah di Papua Tengah.

Kabupaten Mimika, Paniai, dan Nabire masing-masing dua sekolah. Kemudian, Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, Intan Jaya, Deiyai, dan Dogiyai masing-masing satu sekolah.

"Operasional SSH sampai pukul 15:00 WIT, seluruh makan ditanggung, karena kami mau melihat generasi muda tumbuh cerdas," ujarnya.

Saat ini, kata dia, Pemprov mengalokasikan anggaran beasiswa bagi anak-anak orang asli Papua (OAP) maupun bukan OAP yang akan melanjutkan pendidikan tinggi di Timika dan Nabire.

Pemberian beasiswa perguruan tinggi bertujuan agar generasi muda di Papua Tengah dapat melanjutkan studi tanpa terhambat dengan keterbatasan ekonomi keluarga masing-masing.

"Untuk yang kuliah di Timika dan Nabire semua anak kita biayai baik Papua maupun non Papua. Kami juga lagi bangun asrama sekolah bagi anak-anak di daerah konflik," kata Meki.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Papua Tengah gratiskan biaya sekolah 24.481 siswa SMA/SMK

Pewarta: Rafly

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025