Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat menyebut lima sekolah luar biasa (SLB) negeri terpadu yang tersebar di lima kabupaten, sudah memperoleh nomor pokok sekolah nasional.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat Barnabas Dowansiba di Manokwari, Senin mengatakan, SLB yang dimaksud yaitu SLB Teluk Wondama, SLB Fakfak, SLB Kaimana, dan SLB Manokwari Selatan.
"Kalau SLB Manokwari sudah duluan. Lima SLB ini yang baru terima pengakuan dari pemerintah pusat," kata Dowansiba.
Menurut dia, kode identitas resmi yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menjadi dasar pengusulan pembangunan gedung SLB secara permanen.
Pemerintah daerah diberikan tanggung jawab untuk menyediakan lahan bersertifikat sebagai prasyarat untuk mendapatkan dukungan dana alokasi khusus (DAK) fisik dari Kemendikdasmen.
"Kalau yang sudah punya gedung itu SLB Negeri Terpadu Kaimana dan Manokwari Selatan, jadi tinggal pengembangan. Lainnya masih pakai gedung sementara," ujarnya.
Dia menyebut bahwa pengelolaan SLB negeri terpadu, termasuk SMA Taruna Kasuari, dan SMA Olahraga Keberbakatan menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2021.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Biro Organisasi Setda Papua Barat dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional XIV Manokwari untuk mengakomodasi penerimaan tenaga guru khusus SLB di provinsi setempat.
"Guru-guru SLB hampir semua berstatus honorer daerah, makanya kami usahakan agar ada pengangkatan," jelas Dowansiba.
Dia mengatakan keberadaan SLB negeri terpadu merupakan bentuk komitmen pemerintah provinsi mewujudkan pemerataan akses layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus di seluruh wilayah Papua Barat.
Pemerintah provinsi tidak hanya fokus pada penyediaan kelengkapan sarana fisik, tetapi pemenuhan tenaga pendidik berkompeten sekaligus penyusunan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus para siswa.
"Ada sejumlah tenaga pendidik SLB sudah dikirim ke Yogyakarta sebagai daerah dengan pengelolaan SLB terbaik di Indonesia," ucap Dowansiba.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025