Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat menggelar rapat membahas persiapan acara akbar peringatan 100 Tahun Peradaban Orang Papua yang akan dilaksanakan di Wasior pada 24 Oktober mendatang.

Rapat yang berlangsung pada Rabu (24/9) di Wasior itu dipimpin langsung oleh Raden Fitri Saptaji selaku Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Kepatuhan Internal Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjenim) Papua Barat.

Hadir dalam rapat tersebut Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Kantor Imigrasi Manokwari, Harun dan juga seluruh anggota Timpora Kabupaten Teluk Wondama.

Adapun Timpora di Kabupaten Teluk Wondama terdiri dari berbagai perwakilan yaitu Kantor Imigrasi, Kepolisian, TNI, serta instansi terkait lainnya. 

Raden Fitri menyebut perayaan 100 Tahun Peradaban Orang Papua merupakan perayaan besar karena memiliki sejarah panjang bagi peradaban masyarakat Papua sekaligus sebagai simbol perjalanan menuju masa depan yang lebih baik.

Tema yang diusung dalam perayaan itu yakni "100 Tahun Peradaban Orang Papua, sebuah refleksi atas perjalanan sejarah panjang masyarakat Papua dalam membangun kebudayaan dan peradaban yang kental dengan nilai-nilai lokal serta kontribusi terhadap kemajuan bangsa Indonesia".

Melalui rapat ini, Timpora menyusun rencana untuk mengoptimalkan pengamanan dan pengawasan, mengingat perayaan 100 Tahun Peradaban Orang Papua diprediksi akan dihadiri banyak pihak, baik dari dalam maupun luar negeri.

Raden Fitri Saptaji mengatakan sangat penting adanya kolaborasi lintas instansi dalam menyukseskan perayaan tersebut.

"Acara 100 Tahun Peradaban Orang Papua bukan hanya menjadi sebuah peringatan sejarah, tetapi juga ajang yang memperlihatkan kebudayaan yang kaya dan potensi besar Papua bagi kemajuan bangsa. Timpora memiliki peran krusial dalam memastikan acara ini berjalan dengan aman dan lancar," ujarnya.

Pengawasan terhadap kehadiran peserta dari luar negeri menjadi salah satu fokus utama dalam rapat kali ini. 

Selain itu, persiapan teknis dan logistik juga turut dibahas, termasuk pengaturan jalur transportasi, penginapan, dan persiapan tempat acara.

"Keamanan dan kelancaran acara menjadi prioritas utama. Kita ingin memastikan bahwa masyarakat lokal Teluk Wondama dapat ikut terlibat aktif dalam perayaan ini. Sebagai bagian dari kebudayaan Papua, masyarakat setempat harus merasakan manfaat langsung dari acara ini," kata Raden Fitri Saptaji.

Harun selaku Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Imigrasi Manokwari menyebut tugas Timpora sangat penting dalam menjaga agar acara tersebut tidak terganggu oleh potensi ancaman dari pihak yang tidak bertanggung jawab. 

"Pengawasan terhadap orang asing yang berkunjung ke Papua sangat penting, terutama karena acara ini memiliki daya tarik internasional. Kita akan memastikan bahwa tidak ada pihak yang merusak makna positif dari peringatan ini," ujarnya.

Dalam konteks acara peringatan 100 tahun ini, pengawasan terhadap orang asing akan difokuskan pada kedatangan wisatawan, peserta seminar, serta tamu undangan internasional yang akan hadir untuk merayakan momen bersejarah ini.

"Kita perlu memastikan bahwa semua orang yang hadir, baik dari luar negeri maupun dalam negeri, mematuhi regulasi yang ada. Kami juga akan bekerja sama dengan aparat keamanan lokal untuk mengawasi perkembangan situasi dan memastikan bahwa tidak ada tindakan yang bisa mengganggu acara tersebut," ujarnya.
 

Peserta rapat Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Kabupaten Teluk Wondama di Wasior, Rabu (24/9/2025). ANTARA/Istimewah


Adapun persiapan acara akbar itu telah dimulai sejak beberapa bulan lalu melibatkan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah daerah. 

Puncak perayaan 100 Tahun Peradaban Orang Papua pada 24 Oktober 2025 diharapkan menjadi momentum besar untuk mempromosikan kebudayaan Papua serta meningkatkan pemahaman publik mengenai sejarah peradaban orang Papua.

Dalam acara akbar tersebut akan digelar berbagai kegiatan, mulai dari pertunjukan seni dan budaya, seminar ilmiah membahas sejarah dan perkembangan Papua, hingga pameran yang menggambarkan perjalanan panjang masyarakat Papua. 

Tidak hanya itu, acara ini juga diharapkan dapat menjadi ajang pertukaran budaya antara Papua dan daerah lain di Indonesia, serta mempererat hubungan internasional dengan negara-negara sahabat.
 

Pewarta: Evarianus Supar

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025