Masyarakat adat Imekko (Inanwatan, Metemani, Kokoda, dan Konda) Papua Barat Daya menyatakan dukungan penuh terhadap program strategis nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih.
Kepala Suku Imekko Provinsi Papua Barat Daya, Nicolas Fatari, di Sorong, Selasa, menjelaskan keberhasilan program nasional seperti MBG, ketahanan pangan, dan koperasi rakyat sangat bergantung pada keterlibatan tokoh adat dan komunitas lokal.
"Masyarakat adat harus menjadi subjek pembangunan dengan memastikan program prioritas itu berjalan baik di Papua Barat Daya," ujarnya
Menurut dia, pendekatan pembangunan harus menghormati dan mengedepankan nilai-nilai adat dan kolaborasi dengan masyarakat adat.
"Kami siap menjadi mitra strategis pemerintah untuk bersama memastikan implementasi program strategis guna mewujudkan pembangunan di provinsi ini,” ujarnya.
Ketua Masyarakat Adat Imekko Sorong Raya, Esau Gogoba menegaskan bahwa dukungan itu menjadi bukti nyata bahwa masyarakat adat Papua, khususnya Imekko, tidak tinggal diam, namun ikut berpartisipasi untuk memastikan program nasional itu benar-benar berjalan optimal.
"Kami menyambut baik kebijakan pemerintah dan siap bergandengan tangan untuk membangun Papua Barat Daya," ucapnya.
Berhubungan dengan dukungan terhadap implementasi program nasional, pihaknya juga mendorong percepatan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) calon Kabupaten Imekko.
Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat Daya, Idris Wugaje mengatakan saat ini juga menjadi momentum penting untuk membahas aspirasi pembentukan DOB calon Kabupaten Imekko.
Menurut dia, DOB diperlukan untuk memperpendek rentan kendali, percepatan pembangunan, pemerataan pendidikan, serta pelayanan dasar yang lebih dekat dengan masyarakat.
“Kami memperjuangkan agar anak-anak Imekko bisa mendapatkan sekolah gratis, dan agar pembangunan lebih merata sampai ke kampung-kampung,” tuturnya.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025