Pemerintah Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya meluncurkan Program Sekolah Sepanjang Hari (SSH) Di SD YPPK St. Petrus Ayata Distrik Aifat Timur dan SD YPK Silo Kambuaya Distrik Ayamaru Timur sebagai upaya strategis meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah itu.
Bupati Maybrat Karel Murafer di Sorong, Jumat, mengatakan bahwa peluncuran program ini, selain memperpanjang waktu belajar siswa, juga merupakan transformasi terhadap metode pendekatan belajar bagi siswa.
"Ini adalah transformasi cara mendidik anak-anak. Melalui model Sekolah Sepanjang Hari, kita ingin waktu di sekolah menjadi lebih bermakna untuk membentuk karakter, mental yang sehat, dan keterampilan hidup yang kuat,” katanya.
Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada Universitas Papua (UNIPA) sebagai mitra strategis dalam merancang dan menjalankan program SSH yang kini memasuki tahun ketiga.
Menurut dia, kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan akademisi adalah kekuatan besar untuk memajukan daerah.
"Terima kasih kepada UNIPA dan semua mitra yang telah berkontribusi dalam menghadirkan program ini di tengah-tengah masyarakat,” ucapnya.
Program Sekolah Sepanjang Hari tidak hanya menitikberatkan pada akademik, tetapi juga pada penguatan karakter, nilai-nilai agama, dan pelestarian budaya lokal.
Di dalam program ini, anak-anak mendapatkan ruang lebih luas untuk belajar disiplin, etika, serta nilai-nilai luhur masyarakat Maybrat.
“Melalui SSH, kita ingin menanamkan kecintaan terhadap bahasa daerah, adat istiadat, dan nilai-nilai lokal yang membuat mereka tahu identitas diri,” katanya.
Selain itu, tambah dia, SSH juga mendorong kolaborasi antara sekolah dan orang tua untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang harmonis dan mendukung tumbuh kembang anak secara holistik.
Program SSH ini hanya untuk siswa-siswi SD kelas 4-6 dengan penerapan GASING (Gampang, Asik, dan Menyenangkan) sebagai metode strategis dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025