Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Provinsi Papua Barat menyalurkan bantuan perlengkapan wisata tahun 2025 dengan total mencapai Rp306,50 juta guna mendukung pengembangan potensi ekowisata Kampung Aipiri dan Kampung Kwau di Kabupaten Manokwari.

"Bantuan itu berupa 24 kursi lipat, delapan kursi sun lounger dan matras, ditambah delapan meja bundar," kata Kepala DPMK Papua Barat Legius Wanimbo di Manokwari, Sabtu.

Legius menyebut ada sejumlah kriteria penentuan kedua kampung tersebut sebagai penerima bantuan tahun 2025, antara lain potensi wisata alam, budaya, dan sejarah yang dapat dikembangkan.
 
Kemudian, kesiapan masyarakat yang sudah tergabung dalam kelompok sadar wisata (pokdarwis), aksesibilitas, ketersediaan infrastruktur dasar, dan peran aktif badan usaha milik kampung (BUMKam). 

"Dua kampung ini juga masuk dalam rencana pengembangan pariwisata daerah oleh pemerintah provinsi dan kabupaten," ujarnya.

Wanimbo berharap penyaluran bantuan fisik memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas layanan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kampung Kwau maupun Kampung Aipiri.

Pengelolaan potensi wisata yang maksimal mendorong terciptanya lapangan kerja baru, peluang usaha seperti homestay dan kuliner, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat kampung.

"Kami juga berharap kesadaran pelestarian lingkungan dan budaya melalui pendekatan wisata berkelanjutan juga semakin meningkat," kata Wanimbo.

Dia menyebut , DPMK provinsi tidak hanya memberikan bantuan perlengkapan wisata, tetapi melakukan pendampingan teknis dan pelatihan bagi masyarakat Kampung Kwau dan Kampung Aipiri. 

Meliputi, pelatihan manajemen usaha wisata, pelatihan peningkatan kapasitas pelayanan wisatawan, dan penguatan kelembagaan ekonomi kampung sebagai bentuk dukungan jangka panjang.

"Tujuan ke depannya itu supaya masyarakat mampu mengelola potensi wisata secara mandiri dan profesional," ujar Wanimbo.

Menurut dia pengalokasian anggaran bantuan perlengkapan wisata tetap berlanjut di tahun mendatang, sekaligus melakukan pemetaan potensi wisata kampung lainnya di wilayah Papua Barat.

Penentuan kampung penerima bantuan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, dan pelaksanaan program secara bertahap sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Diharapkan lebih banyak kampung wisata dapat menerima manfaat dari program ini di tahun-tahun berikutnya," ujarnya.

Ia menambahkan, pengembangan kampung wisata memerlukan kerja sama lintas sektor, antara lain DPMK, Dinas Pariwisata, dan pemerintahan kampung sebagai pelaksana program di lapangan.

Pemerintah daerah juga terus berkoordinasi dengan lembaga adat, mitra pembangunan, dan lembaga masyarakat yang fokus terhadap pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan berbasis komunitas.
 
"Supaya program pengembangan kampung wisata berjalan terpadu, berkelanjutan, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat kampung," katanya.
 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025