Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat, terus menggandeng berbagai organisasi masyarakat, termasuk Persaudaraan Muslimah (Salimah), dalam upaya meningkatkan kapasitas dan peran perempuan di daerah tersebut.
Wakil Bupati Manokwari Mugiyono di Manokwari, Sabtu, mengatakan, keberadaan Salimah menjadi mitra penting pemerintah daerah dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas hidup perempuan di Tanah Papua.
“Organisasi perempuan, seperti Salimah memiliki peran strategis dalam mendukung program pembangunan daerah, kita pemerintah akan terus memberikan dukungan,” kata Mugiyono saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) II Pimpinan Wilayah Salimah Papua Barat.
Mugiyono menjelaskan, penguatan peran perempuan menjadi kunci dalam menciptakan keluarga yang tangguh dan masyarakat yang berdaya saing.
Ia menilai, sinergi antara pemerintah dan organisasi perempuan perlu diperluas agar program pemberdayaan dapat lebih berdampak.
“Pergerakan yang kompak akan menghasilkan manfaat yang lebih besar, terutama dalam menyentuh kebutuhan perempuan, anak, dan keluarga yang menjadi pilar utama pembangunan bangsa,” katanya.
Ketua Umum Salimah Reni Anggraeni menjelaskan bahwa kegiatan Muswil II digelar serentak di seluruh provinsi sebagai wujud kebersamaan dalam membangun umat dan bangsa, khususnya melalui pemberdayaan perempuan, anak, dan keluarga.
Ada 10 program unggulan Salimah untuk menjawab kebutuhan zaman dan memperkuat peran perempuan sebagai penggerak utama dalam pembangunan keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Program tersebut adalah Pemberdayaan Ekonomi Perempuan dengan pelatihan usaha mikro, koperasi syariah, dan pendampingan wirausaha.
Program Pendidikan Keluarga dan Pengasuhan melalui sekolah Ibu dan Anak, literasi keluarga, serta pendidikan pranikah. Program Kesehatan dan Gizi Keluarga dengan memberikan edukasi kesehatan reproduksi, pencegahan stunting, dan kesehatan mental.
Pelayanan Sosial dan Tanggap Bencana (P2MB) yaitu bantuan sosial dan respon cepat terhadap bencana. Program Literasi Digital dan Perlindungan Anak yaitu pelatihan keamanan digital dan pendampingan anak di era internet.
Program Dakwah dan Keagamaan yang Inklusif melalui Baitul Qur'an Salimah (BQS) dan kegiatan dakwah perempuan. Program Digitalisasi Organisasi yang penggunaan platform daring untuk pembinaan dan pelaporan.
Program Kepemimpinan Perempuan dan Kaderisasi - penguatan kapasitas pengurus dari pusat hingga ranting. Program Struktur dan Soliditas Organisasi guna perluasan jaringan hingga ke tingkat desa dan kelurahan. Terakhir, adalah program Kemitraan dan Kolaborasi Strategis - sinergi dengan pemerintah, lembaga swasta, dan ormas perempuan lainnya.
"Melalui 10 program unggulan ini, Salimah ingin memastikan seluruh perempuan Indonesia, dari kota hingga pelosok, mendapatkan kesempatan yang sama untuk berdaya dan berkontribusi,” ujarnya.
Ketua Pimpinan Wilayah Salimah Papua Barat, Siti Lailiyatul Chotimah, mengatakan Muswil II menjadi momentum penting bagi Salimah untuk mengevaluasi dan memperkuat arah organisasi setelah sembilan tahun hadir di Papua Barat.
“Kami ingin agar setiap program Salimah memberi manfaat nyata, tidak hanya bagi anggota, tetapi juga bagi masyarakat luas di Papua Barat,” ujarnya.