Satuan Tugas Program Makan Bergizi Gratis (Satgas MBG) Provinsi Papua Barat mewajibkan setiap SatuanPelayananPemenuhanGizi(SPPG) memeriksa sampel MBG setiap hari, sebelum didistribusikan ke penerima manfaat.
Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani yang juga Ketua Satgas MBG Papua Barat di Manokwari, Senin, mengatakan satgas secara bertahap telah memberikan panduan kepada SPPG untuk melakukan pemeriksaan sampel menu MBG.
"Sampelnya terlebih dahulu diperiksa sebelum pendistribusian," kata dia.
Dia menjelaskan hal tersebut menjadi upaya pemerintah daerah memastikan proses penyediaan bahan baku hingga pengolahan menu MBG sesuai prosedur dan ketentuan yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).
Satgas MBG Papua Barat nantinya menempatkan satu petugas di setiap SPPG sehingga pengawasan terhadap pelaksanaan program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu, berjalan lancar dan sesuai ekspektasi.
"Akan ada setiap petugas yang memantau langsung semua proses penyediaan MBG. Kalau ada kejadian atau kesalahan prosedur, petugas langsung lapor," ujarnya.
Satgas, kata dia, akan melakukan monitoring dan audit secara berkala untuk memastikan setiap SPPG di Papua Barat menerapkan panduan saat menyediakan menu makan bergizi untuk peserta didik.
Dia mengharapkan pengawasan berjenjang mampu mencegah kasus keracunan MBG seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Manokwari.
Ia juga mengatakan kesiapan satgas memberikan sanksi apabila SPPG menyalahi ketentuan.
"Kalau sampai terjadi kasus keracunan, SPPG yang lalai diberikan sanksi bahkan penghentian operasional sampai tunggu hasil evaluasi," ucap Lakotani.
Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat dr Alwan Rimosan menjelaskan relawan SPPG akan mengikuti pelatihan Pelataran Sehat yang menjadi dasar penerbitan Sertifikat Layak Higienis Sanitasi (SLHS).
Pemerintah provinsi juga sedang merampungkan validasi data penerimaan manfaat MBG, baik yang berstatus peserta didik maupun bukan peserta didik, agar standar pelayanan gizi terpenuhi secara merata.
"Sekarang kami masih tunggu mekanisme penerbitan SLHS," ucap dia.
Koordinator BGN Regional Papua Barat Erika Vionita Werinussa menyebut pihaknya sudah melatih 987 relawan MBG berasal dari 20 dapur SPPG di Manokwari, dua dapur SPPG di Manokwari Selatan, dan dua dapur SPPG di Teluk Wondama.
Pelatihan terus berlanjut hingga menyasar seluruh dapur SPPG di dua kabupaten lainnya, yaitu Kaimana dan Fakfak, termasuk Pegunungan Arfak, karena masih dalam proses untuk melaksanakan program MBG.
Jumlah penerima manfaat MBG di Manokwari tercatat 34.098 orang, Teluk Wondama (5.000), Teluk Bintuni (5.000), Fakfak (6.000), Kaimana (12.000), dan Manokwari Selatan (6.000).
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025