Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi tingkat produksi beras di Provinsi Papua Barat pada 2025 mencapai 7,95 ribu ton atau mengalami penurunan sebanyak 4,51 ribu dibanding produksi pada 2024.
Kepala BPS Papua Barat Merry di Manokwari, Papua Barat, Jumat, mengatakan penurunan produksi beras terjadi pada subround I (Januari-April) 1,57 ribu ton, diikuti penurunan produksi subround II (Mei-Agustus) 0,58 ribu ton.
"Untuk subround III (September-Desember) juga ada potensi penurunan sebesar 2,34 ribu ton," ujar Merry.
Hal itu, kata dia, dipengaruhi adanya penurunan luas panen padi yang kemudian berdampak terhadap produksi padi baik dalam bentuk gabah kering panen maupun gabah kering giling selama satu tahun.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan luas panen padi sebesar 49,25 persen, yaitu dari 5,12 ribu hektare pada tahun 2024 menjadi 2,59 ribu hektare pada tahun 2025.
"Kemungkinan lahan-lahan sawah bisa saja beralih menjadi lahan tanaman hortikultura, termasuk alih fungsi lahan sawah menjadi permukiman," ucap Merry.
Merry menyebut luas panen padi subround I mengalami penurunan sebesar 0,97 ribu hektare, subround II turun 0,46 ribu hektare, dan subround III berpotensi turun sebesar 1,09 ribu hektare.
Kondisi tersebut menyebabkan produksi padi dalam bentuk gabah kering panen hanya mencapai 15,44 ribu ton atau turun 8,75 ribu ton dibandingkan tahun 2024 yang tercatat sebanyak 24,19 ribu ton.
"Sama halnya dengan gabah kering giling juga diprediksi turun 7,50 ribu ton yaitu dari 20,73 ribu ton tahun 2024 menjadi 13,23 ribu ton untuk tahun ini," ucapnya.
Dengan demikian, maka total produksi padi tahun 2025 diperkirakan hanya 13,23 ribu ton gabah kering giling atau mengalami penurunan 7,50 ribu ton (36,19 persen) dibanding 2024 yang tercatat 20,73 ribu ton gabah kering giling.
Produksi padi tertinggi di wilayah Papua Barat yaitu Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, dan Teluk Bintuni. Produksi terendah diperkirakan terjadi di Kabupaten Fakfak dan Teluk Wondama.
"Penurunan terbesar pada 2025 terjadi di sejumlah sentra produksi padi seperti Manokwari, Manokwari Selatan, dan Teluk Bintuni," ucap Merry.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025