Manokwari (ANTARA) - Kabupaten Fakfak mendominasi perolehan penghargaan pada ajang Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Tahun 2025 tingkat Provinsi Papua Barat, dengan total 13 guru dari berbagai satuan pendidikan.
Kepala Balai GTK Papua Barat Tuning Supriyadi di Manokwari, Sabtu, mengatakan ada sejumlah tahapan seleksi yang dilalui para peserta sebelum ditetapkan sebagai pemenang untuk tiga kategori lomba.
"Termasuk observasi ke lapangan guna melihat rekam jejak dari masing-masing peserta," kata Tuning.
Ia menyebut, kategori lomba meliputi GTK transformatif (guru berinovasi dalam pembelajaran), GTK dedikatif (pengabdian dan komitmen), dan GTK inspiratif atau pelopor komunitas belajar (penggerak komunitas guru).
Penerima penghargaan GTK 2025 yang berasal dari Kabupaten Fakfak terdiri atas, delapan guru penerima GTK dedikatif, empat guru meraih GTK transformatif, dan satu guru menerima GTK inspiratif.
"Peserta merupakan guru dari satuan pendidikan Paud, TKK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB," ujarnya.
Menurut dia, guru maupun tenaga kependidikan dari setiap kategori lomba yang berhasil menempati urutan pertama pada ajang GTK tingkat provinsi, nantinya akan mengikuti GTK tingkat nasional di Jakarta.
Keseluruhan peserta yang meraih penghargaan GTK tingkat provinsi sebanyak 46 guru dan tenaga kependidikan. Manokwari menempati urutan kedua terbanyak dengan jumlah 10 orang, diikuti Kaimana sembilan orang.
"Selanjutnya, ada Teluk Bintuni enam orang, Pegunungan Arfak empat orang, Teluk Wondama tiga orang, dan Manokwari Selatan satu orang," ucapnya.
Ia optimistis Papua Barat mampu bersaing dengan peserta dari provinsi lain pada Apresiasi GTK 2025 tingkat nasional, karena dalam tiga tahun terakhir konsisten menembus peringkat tiga hingga lima besar.
Hal itu tidak terlepas dari proses seleksi yang dilakukan dewan juri saat ajang tingkat provinsi dengan tetap mengutamakan prinsip profesionalisme, kualitas, dan objektivitas dalam penilaian.
"Terima kasih untuk semua guru dan tenaga pendidikan yang telah berkontribusi memajukan pendidikan di Papua Barat," kata Tuning.

Asisten II Sekretariat Daerah Papua Barat Melkias Werinussa mengatakan, ajang GTK merupakan pengakuan atas kerja keras guru dan tenaga kependidikan yang menjadi pelopor transformasi pembelajaran.
Hal ini akan mendorong lebih banyak guru maupun tenaga kependidikan di Papua Barat memiliki kemampuan transformatif dan kolaboratif membangun ekosistem pendidikan berkualitas.
"Guru dan tenaga kependidikan adalah wajah pertama dari masa depan generasi muda Papua Barat," kata Melkias.
Ia berharap, penghargaan yang diperoleh bukan menjadi akhir dari perjuangan, melainkan amanah untuk terus melanjutkan gerakan perubahan sektor pendidikan secara berkelanjutan dan semakin maju.
Kecakapan generasi muda, bahkan arah peradaban Papua Barat sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang mengemban tugas sebagai guru maupun tenaga kependidikan lainnya.
