Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) mencatat realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya hingga September 2025 mencapai Rp562,54 miliar dengan total 8.519 debitur.

Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kanwil DJPb Papua Barat Satriyo Budi Cahyono di Manokwari, Papua Barat, Sabtu, mengatakan sektor perdagangan menjadi motor utama penyaluran, dengan realisasi Rp303,99 miliar.

"Porsi terbesar masih diserap sektor perdagangan karena menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan. Kontribusinya 52,03 persen dari total penyaluran," kata Satriyo.

Menurut Satriyo, tren positif sektor perdagangan mengindikasikan aktivitas ekonomi masyarakat yang bertumpu pada usaha kecil berbasis ritel dan perdagangan barang konsumsi masih sangat tinggi.

Sektor lainnya yang juga mendominasi penyaluran KUR di wilayah Papua Barat dan Papua Barat yaitu, pertanian, perburuan, dan kehutanan dengan nilai Rp67,03 miliar serta sektor jasa kemasyarakatan Rp60,91 miliar.

"Pemanfaatan KUR produktif masih perlu ditingkatkan. Pembiayaan sektor pertanian dan usaha berbasis produksi penting untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat," ujarnya.

Satriyo menjelaskan bahwa penyaluran KUR menggunakan tiga skema pembiayaan yaitu, skema KUR mikro dengan realisasi Rp309,19 miliar, skema KUR kecil Rp251,59 miliar, dan skema KUR supermikro Rp1,75 miliar.

Dominasi penyerapan pada skema mikro mencerminkan kebutuhan pembiayaan bagi pelaku usaha kecil masih menjadi prioritas utama dalam pengembangan ekonomi berbasis UMKM di Papua Barat maupun Papua Barat Daya.

"Jumlah debitur KUR mikro sebanyak 7.395 debitur, KUR kecil 919 debitur, dan KUR supermikro 205 debitur," ucapnya.

Berdasarkan wilayah, total penyaluran KUR hingga triwulan III tahun 2025 di Papua Barat Rp244,03 miliar dengan 3.630 debitur. Meliputi, Manokwari Rp103,46 miliar (1.429 debitur), dan Teluk Bintuni Rp50,15 miliar (657 debitur).

Kemudian, Fakfak Rp39,49 miliar (729 debitur), Kaimana Rp33,22 miliar (517 debitur), Teluk Wondama Rp12,39 miliar (264 debitur), dan Manokwari Selatan Rp5,32 miliar (34 debitur).

"Manokwari menjadi daerah dengan penyerapan KUR tertinggi di Provinsi Papua Barat, baik dari sisi nominal maupun jumlah debitur," katanya.

Selanjutnya, penyaluran KUR kepada 4.889 debitur di Papua Barat Daya mencapai Rp318,52 miliar. Meliputi, Kota Sorong Rp192,62 miliar (3.046 debitur), dan Kabupaten Sorong Selatan Rp60,46 miliar (720 debitur).

Berikutnya, Kabupaten Sorong Rp40,04 miliar (706 debitur), Kabupaten Raja Ampat Rp18,56 miliar (251 debitur), Maybrat Rp3,52 miliar (73 debitur), dan Tambrauw Rp3,32 miliar (93 debitur).
 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025