Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih menyalurkan bantuan 1.000 karung beras kepada masyarakat Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, guna membantu ketersediaan ketahanan pangan di daerah tersebut.
Penyerahan bantuan tersebut dilakukan Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Amrin Ibrahim kepada masyarakat di wilayah Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Pangdam dalam keterangannya di Wamena, Selasa, mengatakan bantuan beras ini merupakan bagian dari kegiatan baksi sosial dan bentuk kepedulian TNI AD terhadap kesejahteraan masyarakat Kabupaten Jayawijaya.
"Bantuan ini menjadi bagian dari upaya mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di wilayah Papua Pegunungan," katanya.
Menurut Pangdam, kegiatan ini bukan sekadar penyaluran bantuan, melainkan juga sarana mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat.
"Kami berharap bantuan ini dapat membantu meringankan kebutuhan masyarakat sekaligus memperkuat ikatan kebersamaan antara TNI dan rakyat di wilayah Papua Pegunungan," ujarnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Arh Reza ChA Mamoribo menyampaikan apresiasi atas kepedulian Pangdam XVII/Cenderawasih kepada masyarakat di wilayah tugas Kodim 1702/Jayawijaya.
"Kami sangat berterima kasih atas perhatian Bapak Pangdam, bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat Wamena, terutama dalam menjaga ketahanan pangan serta memperkuat kedekatan antara TNI dan rakyat," katanya.
Dandim menambahkan masyarakat Kabupaten Jayawijaya menyambut dengan antusias bantuan tersebut dan menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan Pangdam XVII/Cenderawasih beserta jajarannya.
"Mereka berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan sebagai bentuk sinergi antara TNI dan masyarakat. Kegiatan bakti sosial ini menjadi wujud nyata semangat TNI untuk bersama rakyat, TNI kuat, sekaligus menegaskan komitmen TNI dalam membantu meningkatkan kesejahteraan dan memelihara stabilitas keamanan di wilayah Papua Pegunungan," katanya.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025