Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mendorong penguatan keselamatan penerbangan di wilayah Papua dengan meningkatkan standar operasional, memperkuat fasilitas navigasi, serta memperluas koordinasi seluruh pemangku kepentingan demi layanan transportasi udara yang aman.

"Papua memiliki karakteristik geografis dan operasional yang unik. Karena itu, kualitas pengawasan di wilayah ini harus dijalankan dengan ketelitian dan disiplin yang tinggi," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F Laisa dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Dia menyampaikan pihaknya telah menyelenggarakan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IX dan X di Sentani, Papua.

Ia menekankan kegiatan itu merupakan momentum penting untuk menyatukan langkah pengawasan serta memperkuat sinergi seluruh pemangku kepentingan penerbangan enam provinsi yang ada di Papua, terutama dalam menjaga keselamatan, keamanan, dan konektivitas udara yang menjadi penopang aktivitas masyarakat.

"Penguatan peran pengawasan teknis di Papua menjadi prioritas utama," tegasnya.

Ia menyampaikan pentingnya menjaga standar keselamatan dan keamanan penerbangan, termasuk memastikan proses sertifikasi dan standar layanan berjalan sesuai ketentuan.

Selain itu, Lukman juga menekankan pentingnya peran sentral penerbangan perintis penumpang dan kargo sebagai urat nadi konektivitas di wilayah yang memiliki keterbatasan akses transportasi darat dan laut.

Penetapan koordinator wilayah perintis untuk tahun 2025-2026 telah disesuaikan berdasarkan evaluasi kebutuhan masyarakat, tingkat keterisolasian, serta efektivitas subsidi agar layanan benar-benar menjangkau daerah yang membutuhkan.

Program ini, kata dia, termasuk subsidi pengangkutan BBM bagi bandara tanpa depo, diarahkan untuk memastikan mobilitas penduduk, distribusi logistik, dan ketersediaan kebutuhan pokok tetap terjaga.

"Setiap rupiah subsidi harus tepat sasaran. Program penerbangan perintis penumpang dan kargo memastikan masyarakat Papua tetap memiliki akses pangan, layanan kesehatan, dan ruang untuk beraktivitas ekonomi," jelasnya.

Dia mengatakan pada rapat itu juga dilakukan pembahasan sejumlah materi strategis yang menunjang efektivitas pengawasan penerbangan di Papua.

Paparan mengenai situasi dan kondisi keamanan terkini menjadi fokus awal, guna memastikan seluruh unit kerja memahami potensi risiko yang dapat mempengaruhi operasional penerbangan serta pentingnya koordinasi lintas sektor dalam mitigasinya.

Kemudian, materi terkait penanganan awal dugaan pelanggaran Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan juga diperdalam agar personel memahami alur pelaporan, prosedur penindakan awal, hingga mekanisme eskalasi kasus secara tepat.

"Dengan pemahaman yang seragam, diharapkan setiap temuan di lapangan dapat ditindaklanjuti dengan cepat dan sesuai koridor hukum," tuturnya.

Pembahasan mengenai penyelenggaraan penerbangan perintis juga dilakukan secara komprehensif, termasuk pemenuhan standar operasional, kesiapan armada, serta integritas pengawasan keselamatan guna memastikan layanan perintis tetap mampu menjawab kebutuhan masyarakat, terutama di wilayah dengan akses yang sangat terbatas.

"Rakorwil juga menyoroti aspek kesehatan pegawai sebagai elemen penting dalam mendukung tugas pengawasan yang memiliki risiko operasional tinggi. Kesiapan fisik dan mental pegawai dipandang sebagai bagian dari keseluruhan ekosistem keselamatan penerbangan," kata Lukman.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenhub dorong penguatan keselamatan penerbangan di Papua

Pewarta: Muhammad Harianto

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025