Sorong (ANTARA) - Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, Papua Barat Daya tengah menunggu petunjuk dari Kementerian Perhubungan terkait rute operasional penerbangan internasional di Bandara DEO.
Kepala Kantor BLU UPBU Bandara DEO Sorong Asep Soekardjo, di Sorong, Kamis, mengatakan meski Bandara DEO telah menyandang status internasional, namun operasional rute penerbangan internasional masih menunggu arahan kementerian.
“Kami hanya menunggu instruksi dari pusat. Bandara tidak memiliki otoritas untuk menentukan maskapai atau rute internasional. Prosesnya akan dimulai dari pengajuan maskapai ke Dirjen Perhubungan Udara,” jelas Asep.
Menurut dia, penentuan rute dan maskapai yang akan melayani penerbangan internasional merupakan kewenangan penuh Kementerian Perhubungan setelah perusahaan penerbangan mengajukan permohonan terkait rute penerbangan internasional.
"Kami sebagai pihak pengelola hanya menyiapkan fasilitas yang akan digunakan oleh operator penerbangan," katanya.
Pihaknya pun kini tengah menyiapkan perangkat dan fasilitas pendukung penerbangan internasional di Bandara DEO Sorong dengan waktu yang belum dipastikan kapan selesai persiapan itu.
"Kami juga belum bisa pastikan kapan, karena kami juga harus bersurat ke Direktorat kami. Nanti mereka yang akan menentukan," ucapnya.
Dia mengakui bahwa yang mengatur penerbangan luar negeri itu melalui pengajuan izin rute penerbangan kepada Direktorat Angkutan Udara oleh perusahaan penerbangan. Kemudian barulah setujui oleh direktorat terkait.
Menurut Asep, peningkatan status ini telah melalui evaluasi kelayakan yang ketat. Bandara DEO dinilai telah memiliki infrastruktur dan fasilitas yang memenuhi standar operasional internasional.
“Kalau belum memenuhi standar, tentu tidak mungkin ditetapkan sebagai bandara internasional,” tegasnya.
Sebelumnya, Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong resmi ditetapkan sebagai bandara internasional oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Peningkatan status tersebut diluncurkan langsung oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.