Wasior, (Antaranews Papua Barat)-Pemerintah pusat diminta untuk menghidupkan kembali program penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau P4 yang dahulu gencar dilaksanakan pada masa orde baru.
Bupati Teluk Wondama, Papua Barat, Bernadus Imburi di Wasior, Jumat, mengutarakan program P4 terbukti efektif membumikan Pancasila hingga ke berbagai pelosok Nusantara. Metode tersebut dinilai mampu menangkal perkembangan ideologi maupun paham lain yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa.
“Itu program yang bagus. Dulu penghayatan Pancasila itu disebarkan sampai ke kampung-kampung sehingga semua orang tahu itu. Kenapa program yang bagus di Orba dan datang ke reformasi itu kita tidak lakukan terus, “ kata Bupati Imburi usai upacara bendera memperingati Hari Lahir Pancasila.
Pasca reformasi, kata Imburo, rogram P4 dihentikan, sejak saat itu Pancasila tidak akrab bagi masyarakat terutama di kalangan generasi muda.
Ia berpandangan, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda saat ini sudah mulai luntur. Bahkan banyak anak-anak generasi milineal tidak hafal sila-sila Pancasila.
Kondisi ini ditengarai membuka ruang masuknya ideologi baru yang berpotensi memecah belah bangsa dan negara.
“Sekarang semakin maju tetapi tidak ada (seperti dulu). Dulu kan nilai persaudaraan itu sangat terjaga sekarang sudah terkikis," sebut Bupati.
“Anak-anak sekarang hanya hebat dengan teknologi, laptop dan sebagainya tapi pemahaman dan kesadaran tentang berbangsa dan bernegara itu rasanya kurang sekali," ujarnya lagi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2018
Bupati Teluk Wondama, Papua Barat, Bernadus Imburi di Wasior, Jumat, mengutarakan program P4 terbukti efektif membumikan Pancasila hingga ke berbagai pelosok Nusantara. Metode tersebut dinilai mampu menangkal perkembangan ideologi maupun paham lain yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa.
“Itu program yang bagus. Dulu penghayatan Pancasila itu disebarkan sampai ke kampung-kampung sehingga semua orang tahu itu. Kenapa program yang bagus di Orba dan datang ke reformasi itu kita tidak lakukan terus, “ kata Bupati Imburi usai upacara bendera memperingati Hari Lahir Pancasila.
Pasca reformasi, kata Imburo, rogram P4 dihentikan, sejak saat itu Pancasila tidak akrab bagi masyarakat terutama di kalangan generasi muda.
Ia berpandangan, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda saat ini sudah mulai luntur. Bahkan banyak anak-anak generasi milineal tidak hafal sila-sila Pancasila.
Kondisi ini ditengarai membuka ruang masuknya ideologi baru yang berpotensi memecah belah bangsa dan negara.
“Sekarang semakin maju tetapi tidak ada (seperti dulu). Dulu kan nilai persaudaraan itu sangat terjaga sekarang sudah terkikis," sebut Bupati.
“Anak-anak sekarang hanya hebat dengan teknologi, laptop dan sebagainya tapi pemahaman dan kesadaran tentang berbangsa dan bernegara itu rasanya kurang sekali," ujarnya lagi.(*)
Editor : Key Tokan A
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2018