Kapasitas daya tampung Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Manokwari, Papua Barat kini sudah tidak lagi memadai untuk bisa menampung warga binaan yang jumlahnya terus bertambah.
Kepala Lapas Kelas IIB Manokwari Yulius Paath di Manokwari, Rabu, mengatakan kapasitas daya tampung Lapas Manokwari hanya bisa diisi 86 orang warga binaan. Kenyataan saat ini jumlah warga binaan baik nara pidana maupun tahanan penghuni Lapas Manokwari sudah mencapai lebih dari 400 orang.
Kondisi itu menyebabkan Lapas Manokwari kini cukup rawan sehingga membutuhkan lahan untuk pembangunan Lapas yang baru.
"Kami sangat membutuhkan lahan baru untuk membangun Lapas karena jumlah warga binaan yang ada melebihi kapasitas yang tersedia," kata Paath.
Ia meminta dukungan dan perhatian berbagai pihak, terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari untuk membantu penyediaan lahan guna pembangunan Lapas yang baru. Usulan pengadaan lahan untuk pembangunan Lapas yang baru sudah berkali-kali diajukan, namun hingga kini belum terealisasi.
"Semua instansi vertikal di daerah tentunya selalu meminta dukungan pengadaan lahan dari pemerintah daerah untuk pembangunan fasilitas umum. Kalau nanti lahannya sudah ada maka pembangunan fasilitas Lapas akan dibiayai dari Kementerian Hukuim dan HAM," jelasnya.
Menurut dia, persoalan lahan untuk pembangunan fasilitas Lapas yang baru di Manokwari cukup rumit sehingga membutuhkan kepastian hukum yang jelas.
""Bicara soal lahan kadang timbul banyak masalah seperti keabsahan, kepastian hukum, pelepasan adat, semua harus diurus dengan baik agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," jelasnya.
Pihak Lapas Manokwari telah menjalin kerja sama dengan RSUD Manokwari untuk pemeriksaan kesehatan rutin warga binaan.
Kelebihan kapasitas warga binaan di Lapas Manokwari juga berpotensi menimbulkan masalah keamanan, apalagi fasilitas tersebut berdekatan dengan pemukiman penduduk.
"Sejauh ini kami menyiasati dengan berbagai macam cara agar warga binaan tidak melarikan diri. Kita juga berusaha menekan gangguan keamanan dan ketertiban untuk masyarakat di luar Lapas," kata Paath.
Sebagian warga binaan Lapas Manokwari dititipkan di Rutan Kelas Ii B Teluk Bintuni.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2022
Kepala Lapas Kelas IIB Manokwari Yulius Paath di Manokwari, Rabu, mengatakan kapasitas daya tampung Lapas Manokwari hanya bisa diisi 86 orang warga binaan. Kenyataan saat ini jumlah warga binaan baik nara pidana maupun tahanan penghuni Lapas Manokwari sudah mencapai lebih dari 400 orang.
Kondisi itu menyebabkan Lapas Manokwari kini cukup rawan sehingga membutuhkan lahan untuk pembangunan Lapas yang baru.
"Kami sangat membutuhkan lahan baru untuk membangun Lapas karena jumlah warga binaan yang ada melebihi kapasitas yang tersedia," kata Paath.
Ia meminta dukungan dan perhatian berbagai pihak, terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari untuk membantu penyediaan lahan guna pembangunan Lapas yang baru. Usulan pengadaan lahan untuk pembangunan Lapas yang baru sudah berkali-kali diajukan, namun hingga kini belum terealisasi.
"Semua instansi vertikal di daerah tentunya selalu meminta dukungan pengadaan lahan dari pemerintah daerah untuk pembangunan fasilitas umum. Kalau nanti lahannya sudah ada maka pembangunan fasilitas Lapas akan dibiayai dari Kementerian Hukuim dan HAM," jelasnya.
Menurut dia, persoalan lahan untuk pembangunan fasilitas Lapas yang baru di Manokwari cukup rumit sehingga membutuhkan kepastian hukum yang jelas.
""Bicara soal lahan kadang timbul banyak masalah seperti keabsahan, kepastian hukum, pelepasan adat, semua harus diurus dengan baik agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," jelasnya.
Pihak Lapas Manokwari telah menjalin kerja sama dengan RSUD Manokwari untuk pemeriksaan kesehatan rutin warga binaan.
Kelebihan kapasitas warga binaan di Lapas Manokwari juga berpotensi menimbulkan masalah keamanan, apalagi fasilitas tersebut berdekatan dengan pemukiman penduduk.
"Sejauh ini kami menyiasati dengan berbagai macam cara agar warga binaan tidak melarikan diri. Kita juga berusaha menekan gangguan keamanan dan ketertiban untuk masyarakat di luar Lapas," kata Paath.
Sebagian warga binaan Lapas Manokwari dititipkan di Rutan Kelas Ii B Teluk Bintuni.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2022