Dinas Ketahanan Pangan Kota Sorong, Papua Barat Daya, menyosialisasikan penerapan metode pertanian hidroponik kepada para petani sebagai langkah alternatif yang lebih efisien dan ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan ketahanan pangan di wilayah itu.

Pelaksana tugas Sekretaris Daerah (Plt Sekda) Kota Sorong Rudy Laku menjelaskan bahwa program ini menjadi bagian dari kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan keanekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal.

"Metode hidroponik terbukti menjadi solusi pertanian yang berkelanjutan, terutama dalam menghadapi keterbatasan lahan dan tantangan perubahan iklim," jelasnya saat membuka kegiatan sosialisasi.

Berkaitan dengan upaya memasifkan pertanian hidroponik, Dinas Ketahanan Pangan Kota Sorong memberikan sosialisasi kepada para petani untuk membuka wawasan tentang pemanfaatan metode pertanian hidroponik.

Rudy berharap melalui sosialisasi ini petani dan calon petani dapat memahami manfaat serta teknik hidroponik sehingga produktivitas pertanian lokal dapat meningkat, memperkuat ketahanan pangan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

Menurut dia, program hidroponik tidak hanya menjadi alternatif baru dalam bertani, tetapi juga solusi untuk pemanfaatan air yang efektif serta memaksimalkan penggunaan lahan terbatas.

"Langkah ini adalah awal menuju pertanian yang lebih mandiri dan berkelanjutan di Kota Sorong," ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan, Dinas Ketahanan Pangan memberikan bantuan bibit kepada kelompok petani hidroponik.

Bantuan tersebut terdiri atas 175 paket bibit kol, 175 paket bibit sawi pakcoy, 175 paket bibit cabai rawit, 175 paket bibit terong ungu, serta 175 paket bibit daun bawang, 175 paket bibit tomat.

Dia berharap bantuan ini menjadi motivasi bagi para petani untuk terus meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
​​​​​​​

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025