Elisa Kambu: Pesparani Katolik jadi ajang penguat iman dan perdamaian

Sorong (ANTARA) - Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, menegaskan bahwa Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) perdana di provinsi ke-38 Indonesia ini harus menjadi ajang penguatan iman dan perdamaian bagi seluruh umat Katolik dan masyarakat Papua Barat Daya.

“Saya harap momentum Pesparani yang baru pertama digelar di Papua Barat Daya ini menjadi sarana memperkuat iman, persaudaraan, dan perdamaian di antara kita semua,” ujar Gubernur Elisa Kambu pada pembukaan Pesparani I Papua Barat Daya di Kota Sorong, Jumat.

Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada panitia dan seluruh peserta yang telah mengambil bagian dalam kegiatan rohani dan budaya tersebut.

“Pesparani menjadi bukti bahwa iman dan budaya dapat berjalan seiring dalam menciptakan kedamaian dan harmoni di Papua Barat Daya,” ujarnya.

Kegiatan akbar ini diawali dengan Misa Pembukaan yang dipimpin Pastor Paroki Kristus Raja Katedral Sorong Imanuel Tenau.

Dalam khotbahnya, Pastor Imanuel mengingatkan bahwa Pesparani bukan sekadar ajang lomba, tetapi wujud nyata iman yang hidup.

“Bernyanyi dan bermazmur bukan hanya tentang suara yang indah, tetapi tentang hati yang memuji Tuhan sekaligus penguatan iman yang menumbuhkan persaudaraan di antara kita semua,” ujarnya.

Ia menegaskan, Pesparani menjadi ruang untuk menghidupkan nilai-nilai ke-Katolik-an, mempererat persaudaraan lintas paroki, serta meneguhkan panggilan umat dalam karya pelayanan di tengah masyarakat Papua Barat Daya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pesparani I Papua Barat Daya Jeferson Baru, mengatakan bahwa pelaksanaan Pesparani perdana ini menjadi sejarah baru bagi umat Katolik di provinsi termuda Indonesia.

“Hari ini kita menulis babak baru dalam sejarah iman umat Katolik Papua Barat Daya. Suara kita bersatu bukan untuk bersaing, tetapi untuk memuliakan Tuhan,” ungkapnya.

Pesparani I Papua Barat Daya diikuti 240 peserta dan 40 ofisial dari enam kabupaten/kota, yaitu Maybrat, Sorong Selatan, Raja Ampat, Tambrauw, Sorong, dan Kota Sorong yang akan berlangsung sejak 7-9 November 2025 di Kota Sorong.