Kodam XVIII/Kasuari mencatat program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mampu menjangkau 3,1 juta anak di dua provinsi yaitu di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Asisten Teritorial Kodam XVIII/Kasuari Kolonel Inf Jimmy Rihi Tugu di Manokwari, Kamis, mengatakan, MBG di dua provinsi tersebut disediakan 26 dapur penyedia MBG baik swasta maupun dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dibangun oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
“Kodim Manokwari dan Kodim Sorong menjadi lokasi pertama dapur SPPG dibuka. Kita bersyukur program ini bisa berjalan, meski di awal pelaksanaan tentu masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki,” ujar Jimmy saat kegiatan diskusi terbatas (FGD) pelaksanaan MBG.
Ia mengatakan Kodam Kasuari terus berkomitmen untuk mensukseskan program andalan dari Presiden RI Prabowo Subianto tersebut.
Saat ini ada sembilan dapur SPPG yang masih dalam tahap pembangunan di atas lahan Kodam yang tersebar di kedua provinsi tersebut, namun belum dioperasionalkan.
Ia mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dan bersinergi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mensukseskan program MBG.
TNI menyiapkan lahan dan pendampingan bagi percepatan pembangunan dapur SPPG dalam mendukung MBG, sedangkan operasional, administrasi, dan keuangan menjadi tanggung jawab BGN.
“Kodam, tidak terlibat dalam perekrutan mitra dapur MBG swasta, semua menjadi kewenangan BGN,” ujarnya.
Tantangan terbesar program ini adalah memastikan pasokan bahan baku lokal mencukupi. Oleh karena itu, Kodam mendorong pemanfaatan lahan tidur dan pengembangan pertanian terpadu sebagai contoh bagi masyarakat.
Di Papua Barat dan Papua Barat Daya, pemberdayaan produksi pangan lokal masih terkendala pupuk, sumber daya manusia kelompok tani, dan banyaknya lahan tidur.
Kodam telah melakukan pembinaan kepada masyarakat agar mampu menghasilkan pangan secara mandiri.
“MBG sejak awal dirancang untuk memanfaatkan pangan lokal. Target tahun 2029, ribuan SPPG harus berdiri sehingga daerah harus mampu menyuplai bahan mentah sendiri,” ucap Jimmy.
Perwakilan BGN Papua Barat Erika Vionita menjelaskan untuk mengoptimalkan pemanfaatan pangan lokal, setiap dapur MBG wajib menyediakan menu lokal minimal satu hari setiap pekan.
“Di Kabupaten Kaimana, misalnya, sudah berjalan menu ubi rebus dan pisang rebus. Ini membuat dapur MBG dapat membeli sayuran dari mama dan papua dalam jumlah besar, sehingga ikut meningkatkan perekonomian warga,” kata Erika.
Ia mengatakan, meski sudah berjalan sejak awal tahun, masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan program MBG sehingga BGN terbuka terhadap kritik demi perbaikan berkelanjutan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kodam XVIII Kasuari: MBG jangkau 3,1 juta anak di dua provinsi
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025