Manokwari (ANTARA) - Wakil Bupati Manokwari Mugiyono menyatakan dua program prioritas nasional yaitu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dan Makanan Bergizi Gratis (MBG) mampu meningkatkan ekonomi di wilayah tersebut.
“Kalau semua Kopdes Merah Putih di Manokwari beroperasi dan semua dapur SPPG mengambil bahan makanan dari masyarakat melalui koperasi, maka ekonomi kita tentu akan meningkat,” ucap Mugiyono di Manokwari, Senin.
Ia mengatakan, Badan Gizi Nasional (BGN) telah memerintahkan setiap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk membeli bahan pangan lokal.
Sesuai arahan BGN, SPPG tidak boleh mengambil bahan pangan dari luar daerah apabila sudah tersedia di Manokwari.
Tingginya kebutuhan bahan makan dari SPPG menjadi peluang yang harus dimanfaatkan Kopdes Merah Putih untuk menyediakan pasokan bahan makan.
Kopdes Merah Putih bisa mengumpulkan hasil produksi anggotanya, mulai dari beras, sayur, buah, tahu, tempe, dan protein lokal, untuk dijual ke dapur SPPG.
Model tersebut memberikan efek ekonomi berantai, masyarakat menjual hasil produksi ke Kopdes Merah Putih, kemudian koperasi memasok ke SPPG, lalu SPPG mengolah bahan tersebut menjadi makanan bergizi untuk anak-anak penerima MBG.
“Kerja sama ini menguntungkan koperasi dan dapur SPPG, sekaligus meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini Pemkab Manokwari terus berupaya mengaktifkan dan mengoperasikan Kopdes Merah Putih.
Saat ini Kopdes Merah Putih yang berada di seluruh kampung Kabupaten Manokwari yang berjumlah 164 kampung sudah memiliki badan hukum. Ditambah sembilan Kopdes Merah Putih di kelurahan.
Dari 173 Kopdes Merah Putih yang sudah berbadan hukum tersebut, sebagian telah mulai beroperasi melayani kebutuhan pangan masyarakat.
“Beberapa Kopdes sudah berjalan, sementara lainnya sedang mempersiapkan operasional. Ini modal awal yang baik untuk menggerakkan ekonomi kampung,” katanya.
Ia menjelaskan, setiap pemerintah kampung diminta menyiapkan lahan 20x30 meter untuk pembangunan kantor Kopdes Merah Putih sebagai syarat pendirian sekaligus pusat pengelolaan usaha.
Namun, tantangan yang dihadapi adalah keterbatasan kompetensi pengurus desa dalam mengelola koperasi.
Menurutnya, Kopdes Merah Putih tidak semata-mata berorientasi keuntungan, tetapi harus menjadi sarana untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Sebelumnya, BGN menyebut kebutuhan beras untuk operasional SPPG yang melayani sekitar 3.000 penerima manfaat MBG mencapai rata-rata 2,5 ton per bulan.
Perwakilan Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN Gusti Yudha, mengatakan kebutuhan pangan SPPG cukup besar karena menu yang disiapkan mengikuti standar gizi seimbang untuk anak sekolah.
“Untuk kebutuhan karbohidrat, SPPG rata-rata membutuhkan 2,5 ton beras setiap bulan atau sekitar 200–225 kilogram per hari,” ujar Gusti.
Ia menjelaskan, kebutuhan protein hewani juga tinggi. Setiap bulan dapur SPPG memerlukan 2,6 ton ayam atau sekitar 300 kilogram per hari. Selain itu, kebutuhan telur mencapai 26.400 butir atau sekitar 1,6 ton per bulan.
Selain bahan pangan utama itu, SPPG memerlukan 1.300 bungkus tempe per bulan, serta ratusan kilogram sayuran untuk melengkapi menu harian para penerima manfaat.
Wabup Manokwari: Kopdes Merah Putih dan MBG tingkatkan ekonomi
Senin, 17 November 2025 12:33 WIB
Wakil Bupati Manokwari Mugiyono. ANTARA/Ali Nur Ichsan
