Badan Pusat Statisik (BPS) Provinsi Papua Barat melakukan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025.

Kepala BPS Papua Barat Merry di Manokwari, Senin mengatakan, ada dua lokasi yang menjadi lokus pelaksanaan survei dimaksud, yaitu Manokwari dan Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. 

"Wilayah kerja BPS Papua Barat mencakup dua provinsi. Jadi masing-masing kami pilih satu daerah menjadi lokus survei," ujarnya.

Ia menyebut pelaksanaan SNLIK bertujuan mengukur lima aspek, meliputi pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap produk serta layanan jasa keuangan.

Hasil survei tersebut menjadi bahan evaluasi guna mengetahui kondisi literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia pada 2024, khususnya masyarakat di Papua Barat maupun Papua Barat Daya.

"Termasuk juga menjadi bahan perencanaan program kegiatan literasi dan inklusi keuangan tahun yang akan datang," jelas Merry.

Menurut dia kegiatan SNLIK terlebih dahulu diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode tiga tahunan terhitung sejak tahun 2013 hingga tahun 2022, yang kemudian dikolaborasikan dengan BPS. 

Kerja sama kedua lembaga dapat menghasilkan penghitungan indeks SNLIK 2025 yang lebih akurat dan berkualitas sebagai gambaran kondisi terkini tentang literasi serta inklusi keuangan masyarakat.

"SNLIK sudah menjadi perhatian semua pemangku kepentingan. Sekarang literasi dan inklusi keuangan sudah dimasukan dalam RPJMN," ucap Merry.

Merry menjelaskan bahwa penyelenggaraan SNLIK 2025 diawali dengan pelatihan instruktur secara nasional pada Oktober 2024, kemudian dilanjutkan tahapan desiminasi pada Mei 2025.

Jumlah sampel blok sensus untuk setiap kabupaten/kota yang menjadi lokus pelaksanaan SNLIK 2025 sebanyak sembilan blok, terdiri atas sepuluh rumah tangga.

"Kami terus melakukan pemantauan dan monitoring jalannya survei guna memastikan petugas turun sampai ke lapangan," ujar Merry.
 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025