Aparat gabungan TNI-Polri melakukan patroli berskala besar di Manokwari, Papua Barat, sebagai upaya memperkuat stabilitas keamanan sekaligus mencegah demonstrasi anarkis menyikapi dinamika sosial politik.
Kepala Kepolisian Resor Kota (Polresta) Manokwari Kombes Pol Ongky Isgunawan di Manokwari, Selasa, mengatakan patroli bertujuan memastikan situasi daerah tetap aman dan kondusif.
"Kami ingin masyarakat merasa terlindungi dan tidak terprovokasi isu yang bisa menimbulkan kericuhan,” kata Ongky.
Menurut dia, kehadiran aparat di lapangan merupakan langkah preventif dan merupakan bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi gangguan yang muncul akibat perkembangan situasi politik.
Aparat TNI-Polri berkomitmen menjalankan tugas pengamanan secara profesional serta mengedepankan prinsip humanis, sehingga aktivitas masyarakat di Manokwari berjalan aman, nyaman, dan lancar.
Kami berkomitmen hadir di tengah masyarakat guna memastikan situasi tetap aman, tertib, dan terkendali,” kata Ongky.
Dia menyebut bahwa pelaksanaan operasi gabungan menyasar sejumlah daerah strategis yang dinilai rawan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Sinergisitas dan soliditas TNI-Polri merupakan kunci utama dalam mewujudkan stabilitas keamanan Manokwari yang selalu kondusif, terutama mencegah berbagai tindakan anarkis melalui aksi demonstrasi.
“Kami juga mengimbau seluruh masyarakat tidak mudah terpengaruh informasi hoaks, dan mengedepankan cara-cara damai dalam menyampaikan pendapat,” ujarnya.
Bupati Manokwari Hermus Indou mengajak semua elemen masyarakat tidak terlibat dalam seruan aksi dari kelompok tertentu yang berpotensi menimbulkan perpecahan dan gangguan keamanan.
Masyarakat harus mengutamakan jalur dialog dan musyawarah saat menyampaikan aspirasi, sehingga setiap persoalan dapat diselesaikan secara damai tanpa menimbulkan keresahan publik.
"Tetap jaga persatuan dan kesatuan dengan mengedepankan semangat persaudaraan," ucap Hermus.
Pemerintah daerah, kata dia, mendukung langkah aparat kepolisian dalam menjaga serta memelihara situasi Manokwari yang kondusif, aman, dan damai sesuai ekspektasi bersama.
Pemerintah daerah juga berharap masyarakat proaktif memberikan laporan kepada pihak kepolisian, apabila mengetahui adanya kegiatan atau hal-hal yang mencurigakan.
"Mari kita isi kehidupan bermasyarakat dengan kegiatan positif, produktif, dan bermanfaat bagi pembangunan daerah," kata Hermus
Bupati Manokwari juga menerbitkan Instruksi Nomor 100.3.4/935 Tahun 2025 terkait pembatasan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah mulai 1-4 September 2025.
Kebijakan tersebut berlaku untuk semua jenjang pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, hingga SMK dan sederajat, menyusul adanya potensi gangguan aktivitas akibat unjuk rasa di wilayah Manokwari.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025