Manokwari (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Manokwari, Papua Barat, memperketat pengamanan dengan mengerahkan kurang lebih 300 personel untuk mengantisipasi terjadinya demonstrasi berujung anarkis.
Kepala Polresta Manokwari Kombes Pol Ongky Isgunawan di Manokwari, Minggu, mengatakan aparat kepolisian disebar ke berbagai titik strategis sebagai upaya mencegah gangguan keamanan.
"Patroli keliling juga dimasifkan supaya kegiatan masyarakat berjalan lancar," kata dia.
Dia memprediksi aksi blokade disertai pembakaran ban di ruas Jalan Gunung Salju, Amban, pada Minggu sekira pukul 03.00 WIT dilakukan sekelompok orang untuk menciptakan situasi kaos.
Kepolisian kemudian mengambil tindakan tegas terukur dengan melepas tembakan gas air mata untuk membubarkan massa setelah hampir lima jam melakukan aksi pemalangan ruas jalan.
"Situasi sudah kondusif tapi personel tetap siaga untuk mencegah aksi susulan yang disusupi kelompok berseberangan dengan NKRI," ujarnya.
Menurut dia, dinamika sosial politik yang berkembang di sejumlah daerah, terutama Jakarta, memang tidak berimbas langsung ke Manokwari. Namun, kepolisian tetap meningkatkan kesiapsiagaan.
Hal ini berkaitan dengan selebaran berisi ajakan kepada masyarakat Manokwari untuk berpartisipasi melakukan aksi unjuk rasa yang disebarluaskan oleh oknum tidak bertanggungjawab.
"Pendekatan persuasif terus dilakukan agar masyarakat tidak terprovokasi ajakan yang menimbulkan gangguan ketertiban umum," kata Ongky.
Bupati Manokwari Hermus Indou mengimbau seluruh elemen masyarakat tidak terlibat dalam seruan aksi dari kelompok tertentu yang dapat menimbulkan perpecahan dan gangguan keamanan.
Masyarakat harus mengutamakan jalur dialog dan musyawarah saat menyampaikan aspirasi, sehingga setiap persoalan dapat diselesaikan secara damai tanpa menimbulkan keresahan publik.
"Tetap jaga persatuan dan kesatuan dengan mengedepankan semangat persaudaraan," ucap Hermus.
Pemerintah daerah, kata dia, mendukung langkah aparat kepolisian dalam menjaga serta memelihara situasi Manokwari yang kondusif, aman, dan damai sesuai ekspektasi bersama.
Pemerintah daerah juga berharap masyarakat proaktif memberikan laporan kepada pihak kepolisian, apabila mengetahui adanya kegiatan atau hal-hal yang mencurigakan.
"Mari kita isi kehidupan bermasyarakat dengan kegiatan positif, produktif, dan bermanfaat bagi pembangunan daerah," kata Hermus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polresta kerahkan 300 personel antisipasi demo anarkis di Manokwari