Sebanyak 10 pos pelayanan terpadu (posyandu) di Kabupaten Manokwari, Papua Barat dijadikan sebagai proyek percontohan Posyandu Menyenangkan guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.

Ketua Tim Pembina Posyandu Manokwari Febelina Indou di Manokwari, Selasa, mengatakan konsep Posyandu Menyenangkan diperkenalkan agar anak-anak tertarik datang ke posyandu sehingga dapat meningkatkan tingkat kunjungan.

“Posyandu Menyenangkan kita mulai tahun ini dengan 10 proyek percontohan, ke depan kita harapkan seluruh posyandu kita menjadi Posyandu Menyenangkan,” katanya.

Ia mengatakan program Posyandu Menyenangkan untuk mendukung visi dan misi Bupati Manokwari dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan ditargetkan rampung sebelum akhir 2025.

Lokasi 10 proyek percontohan Posyandu Menyenangkan tahun ini menyasar di enam kelurahan di Distrik Manokwari Barat dan satu di Distrik Manokwari Selatan sebagai daerah terpadat di Manokwari.

‎“10 Posyandu yang kami jadikan proyek percontohan ini dipilih berdasarkan banyaknya jumlah anak namun belum memiliki fasilitas pelayanan yang mendukung. Jadi kami prioritaskan yang betul-betul membutuhkan,” kata Febelina

Dengan program tersebut, pihaknya mendesain dan menata bangunan Posyandu dengan cat dan gambar, serta dilengkapi area permainan agar menarik dan anak-anak betah menunggu giliran.

Bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana Manokwari, pihaknya juga melengkapi sarana dan prasarana sesuai kebutuhan pelayanan. Masing-masing posyandu akan diberi bantuan kursi, kipas angin, meja dan sarana penunjang lain seperti timbangan balita.

“Kami sudah desain bangunan posyandu dengan ruangan khusus pemeriksaan ibu hamil, pemeriksaan anak, toilet, gudang, dan tempat bermain,” jelas Febelina.

Ia mengungkapkan selama ini, pelayanan sebagian besar Posyandu di Manokwari terbentur keterbatasan fasilitas meski jumlah penerima layanan cukup besar.

Hampir semua Posyandu berdiri tidak mempunyai bangunan tersendiri melainkan masih di teras rumah dan kondisinya tidak layak.

Kondisi itu perlu diubah secara bertahap agar posyandu lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan minat masyarakat datang ke posyandu.

Selain itu, para kader juga dibekali dengan cara komunikasi yang baik dan melakukan pendekatan ramah dan menyenangkan.

‎“Waktu anak-anak datang, mereka dibagi permainan supaya tidak bosan. Kami juga siapkan program makanan tambahan (PMT), seperti kacang hijau dan telur, yang sebelumnya pernah kami jalankan sejak beberapa tahun lalu,” katanya.

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025