Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Tengah meminta warga Kabupaten Nabire agar tidak panik menyikapi isu terjadi gempa bumi susulan setelah wilayah itu diguncang gempa berkekuatan 6,6 magnitudo pada Jumat dini hari.

Kepala BPBD Papua Tengah Otis Money saat dihubungi ANTARA dari Timika, Jumat, mengatakan berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) disebutkan bahwa meski terjadi gempa susulan di wilayah Nabire sebanyak hampir 50 kali setelah gempa berskala 6,6 pada Jumat dini hari itu, namun kekuatannya semakin menurun.

"Kepanikan seperti itu pasti ada, tapi kami terus memberikan informasi kepada masyarakat bahwa gempa-gempa susulan yang terjadi itu semakin menurun kekuatannya, sehingga masyarakat jangan sampai panik berlebihan," kata Otis.

Kepanikan sempat melanda para pasien yang tengah menjalani perawatan di RSUD Nabire saat gempa berskala 6,6 magnitudo mengguncang wilayah itu pada Jumat dini hari. Para pasien berhamburan ke luar dari ruang perawatan menuju halaman depan rumah sakit itu.

"Bahkan sampai tadi pagi mereka masih berada di bagian depan rumah sakit karena takut. Tapi sekarang semuanya sudah kembali ke ruang perawatan masing-masing," ujar Otis.

Berdasarkan laporan yang diterima BPBD Papua Tengah hingga Jumat petang, sejumlah perkantoran pemerintah dan fasilitas umum mengalami kerusakan akibat gempa pada Jumat dini hari itu.

Beberapa fasilitas yang mengalami kerusakan tersebut seperti gedung Kantor DPRP Papua Tengah dan Kantor Gubernur Papua Tengah retak-retak, kaca gedung Bandara Douw Aturure Nabire pecah, jembatan Siriwini Bawah yang menghubungkan Kota Nabire menuju Pelabuhan Nabire amblas.

Kerusakan juga terlihat di Gereja Katolik Kristus Raja Malompo dengan kondisi dinding retak dan plafon runtuh.

"Dinding rumah warga Nabire juga retak-retak. Rata-rata kondisinya seperti itu semua. Tidak ada bangunan yang sampai hancur dan sejauh ini belum ada laporan korban jiwa," kata Otis.

Guncangan gempa yang terjadi pada Jumat dini hari juga memicu putusnya jaringan kabel optik yang menghubungkan Timika menuju Deiyai.

Meski sudah diperbaiki, hingga kini akses internet di wilayah Nabire dan sekitarnya belum maksimal.

"Sampai sekarang jaringan indihome dan internet belum bisa akses," ujarnya.

Menyikapi kondisi itu, pada Jumat siang Plt Sekda Papua Tengah Silwanus Sumule menggelar rapat darurat untuk menangani sejumlah kerusakan fasilitas umum.

Rapat tersebut melibatkan sejumlah instansi terkait seperti BPBD, Dinas Pekerjaan Umum, Pos SAR Nabire dan BMKG Stasiun Meteorologi Nabire.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD minta warga Nabire tidak panik hadapi gempa susulan

Pewarta: Evarianus Supar

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025