Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya mengalokasikan seluas 4.000 hektare lahan di Kabupaten Sorong Selatan untuk kepentingan percetakan sawah guna mendukung Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto terkait ketahanan pangan di wilayah itu.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan, dan Kelautan Provinsi Papua Barat Daya, Absalom Solossa, di Sorong, Jumat, mengatakan bahwa alokasi total lahan yang diperoleh mencapai sekitar 9.000 hektare. Namun, dari jumlah tersebut, baru 4.000 hektare yang siap digarap dalam waktu dekat.
“Yang sudah siap jalan itu 4.000 hektare di Kabupaten Sorong Selatan,” kata Absalom.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap lahan-lahan tidur milik masyarakat setempat, bekerja sama dengan tim kajian dari Universitas Hasanuddin, Makassar.
“Tim sudah melakukan kajian di lapangan, dan dari sisi teknis, lahan tersebut telah memenuhi syarat. Jadi tahun ini sudah mulai dikerjakan,” ujarnya.
Absalom menambahkan, pembukaan lahan ini diyakini akan berdampak signifikan terhadap perekonomian lokal, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja di sejumlah kampung di wilayah tersebut.
"Jadi sekitar belasan kampung di areal itu akan mendapatkan dampak positif dari program ini," ucapnya.
Menurut dia, bila Sorong Selatan berhasil menjadi lumbung pangan padi, maka daerah tersebut berpotensi menjadi penyuplai kebutuhan pangan bagi lima kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat Daya.
Terkait kompensasi atas hak ulayat masyarakat, pemerintah provinsi juga telah melakukan sosialisasi dan menerima respons positif dari warga.
“Masyarakat umumnya menerima program ini karena dinilai strategis dan akan membantu pertumbuhan ekonomi daerah. Soal tawar-menawar harga kompensasi, akan disampaikan oleh masyarakat sendiri, apakah dengan sistem jual atau kontrak,” jelasnya.
Ia memastikan bahwa pengerjaan lahan seluas 4.000 hektare di Distrik Muswaren, Kabupaten Sorong Selatan, akan dimulai pada bulan depan.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025