Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas berencana mengganti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) captive berbahan bakar batu bara, yang selama ini menyuplai listrik untuk operasional tambangnya, dengan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) jenis LNG.

"Kami sedang mengubah dan mengonversi power plant (pembangkit listrik) kami yang menggunakan batu bara menjadi LNG," ucap Tony ketika ditemui di sela Indonesia International Sustainability Forum (IISF) di Jakarta, Sabtu.

Ia belum bisa mengungkapkan dari mana Freeport akan memperoleh pasokan LNG-nya.

Akan tetapi, ia mengupayakan pasokan LNG yang digunakan untuk mengganti PLTU captive di daerah operasional Freeport itu berasal dari dalam negeri.

"Diharapkan dari dalam negeri. (Pasokannya) masih work in progress," tutur Tony.

PLTU captive merupakan pembangkit listrik yang dibangun dan dioperasikan oleh perusahaan industri untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka sendiri, bukan untuk dijual ke luar.

Tony menjelaskan penggantian PLTU batu bara bertenaga 200 megawatt dengan combined cycle LNG itu akan menurunkan emisi hingga 60 persen.

Penggantian PLTU menjadi PLTG akan dimulai pada lokasi tambang Freeport pusat atau Papua. PLTG tersebut akan berkapasitas 270 megawatt.

Langkah penggantian PLTU menjadi PLTG merupakan salah satu upaya yang ditempuh oleh Freeport untuk mengurangi emisi karbon dalam operasional tambangnya.

Ia menargetkan dapat mengurangi emisi karbon sebesar 30 persen pada 2030.

"Tapi, tampaknya bahkan bisa lebih dari 30 persen. Sekarang, sudah 28 persen," ucap Tony.

Selain mengganti PLTU captive, Tony juga menyampaikan bahwa Freeport mengganti truk-truk pengangkut hasil tambang berbahan bakar diesel, menjadi kereta listrik. Dengan demikian, emisi yang biasanya dihasilkan dari pembakaran solar, dapat ditekan.

"Cara pengelolaan kami sudah dilakukan dengan cara yang berkelanjutan meskipun kami merupakan industri ekstraktif," kata dia.

 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Freeport berencana ganti PLTU captive dengan LNG

Pewarta: Putu Indah Savitri

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025