Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) mulai membuka peluang investasi bagi pihak swasta dalam pengelolaan sektor pariwisata dan air bersih di Kota Sorong sebagai bagian dari upaya memperkuat pembangunan daerah berbasis potensi lokal.
Pelaksana Koordinator Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Papua Barat Daya Nauw Jackson di Sorong, Selasa, mengatakan pemerintah daerah saat ini tengah melaksanakan studi kelayakan bersama tim untuk dua sektor strategis tersebut.
"Tahapan ini masih bersifat awal dan bertujuan memetakan potensi serta tantangan yang dihadapi, sebelum dibuka secara resmi bagi investor," ujar dia.
Ia mengatakan pengelolaan air bersih di Kota Sorong hingga kini masih menghadapi berbagai kendala teknis dan infrastruktur.
Selain sektor air bersih, pemerintah provinsi juga menaruh perhatian khusus pada pengembangan pariwisata Tanjung Kasuari yang memiliki potensi besar sebagai destinasi unggulan Kota Sorong. Lokasi itu dikenal memiliki keindahan alam pantai dan menjadi pintu gerbang wisata menuju Raja Ampat, namun pengelolaannya masih terbatas, ujar dia.
“Fokus kami saat ini adalah bagaimana potensi Tanjung Kasuari bisa dikembangkan secara profesional," katanya.
Selama ini, lanjutnya, pengelolaan masih dilakukan secara sederhana oleh masyarakat, sehingga pihaknya ingin memastikan bahwa masyarakat tetap menjadi bagian dari pengembangan kawasan ini.
Berkaitan dengan itu, ia mengatakan pemerintah daerah bersama konsultan tengah melakukan kajian terhadap dua potensi unggulan itu, kemudian nantinya akan diikuti dengan tahapan penyusun dokumen Investmen Project Ready to Offer (IPRO) sebagai dasar untuk menarik minat investor berpartisipasi dalam pembangunan sistem air bersih dan pariwisata yang berkelanjutan.
“Selama ini kita selalu berharap dari pemerintah. Namun dengan adanya dokumen ini, kita bisa memiliki dasar kuat untuk menawarkan kerja sama kepada investor yang ingin membangun Kota Sorong, terutama di sektor air bersih dan pariwisata,” katanya.
Seluruh proses pengembangan investasi akan dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan masyarakat, pemerintah daerah, dan calon investor agar manfaat ekonomi dapat dirasakan secara adil dan tidak ada pihak yang dirugikan, katanya, menegaskan.
“Ketika investor masuk, semua pihak harus mendapatkan manfaat, mulai dari masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha. Prinsipnya adalah kerja sama saling menguntungkan untuk membangun wilayah,” katanya.
Selain Kota Sorong, Pemprov Papua Barat Daya juga tengah tengah melirik potensi unggulan di Kabupaten Maybrat, dengan fokus pada pengembangan komoditas kacang tanah dan perikanan air tawar.
“Tahun ini ada dua wilayah yang kami kaji, yakni Kota Sorong untuk air bersih dan pariwisata, serta Kabupaten Maybrat untuk sektor pertanian dan perikanan," katanya.
Menurut dia, melalui dokumen akan memberikan peluang investasi di sektor-sektor strategis dan sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Terkait dengan air bersih, ia mengatakan pemda menetapkan PT Tirta Remu Sorong sebagai pengelola air bersih untuk bekerja sama dalam program tersebut.
Sementara itu, ia mengatakan luas pariwisata Tanjung Kasuari kurang lebih 30 hektare dengan panjang pantai dua setengah kilo meter akan dibangun secara bertahap.
Berkaitan dengan upaya peluang investasi itu, ia mengatakan penda bekerja sama dengan konsultan melakukan diskusi grup pada 20 Oktober 2025 untuk memaparkan hasil temuan lapangan tentang dua potensi unggulan itu untuk nantinya mendukung penyusunan dokumen IPRO.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025