Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sorong memberikan pembekalan kepala sekolah dan guru sekolah dasar tentang perencanaan berbasis data melalui bimbingan teknis sebagai bagian penting untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayah itu.

Wali Kota Sorong Septinus Lobat, di Sorong, Papua Barat Daya, Selasa, menjelaskan tujuan utama dari bimbingan teknis ini adalah untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru dalam memahami konsep perencanaan berbasis data, mendorong penggunaan data pendidikan sebagai dasar pengambilan keputusan di sekolah, serta memperkuat budaya perbaikan berkelanjutan di satuan pendidikan.

"Bagaimana kita mau menjalankan program jika tanpa data, justru itulah pemahaman perlu dibekali bagaimana memahami konsep perencanaan berbasis data," jelasnya.

Dia berharap kepada seluruh satuan pendidikan SD khususnya kepala sekolah, guru, operator data pokok pendidikan (dapodik), dan bendahara Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa memahami secara baik setiap konsep perencanaan berbasis data sehingga hasilnya bisa berdampak.

Pengawas Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sorong Herlina menjelaskan bahwa Kemendikdasmen tengah mendorong satuan pendidikan di seluruh Indonesia untuk melakukan transformasi pengelolaan sekolah melalui pendekatan Perencanaan Berbasis Data (PBD).

“Perencanaan berbasis data merupakan proses penyusunan program sekolah yang didasarkan pada kondisi nyata dan kebutuhan riil yang terekam dalam platform digital seperti rapor pendidikan,” ujar Herlina.

Ia menjelaskan, rapor pendidikan berfungsi sebagai instrumen evaluasi bagi sekolah dan pemerintah dalam memantau perkembangan serta mutu pendidikan.

Melalui rapor ini, kata dia, sekolah dapat mengetahui kualitas hasil belajar, lingkungan belajar, hingga efektivitas manajemen sekolah.

“Rapor pendidikan membantu sekolah mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, menetapkan prioritas program yang berdampak langsung, serta mengambil keputusan berbasis data,” ujarnya.

Dia berharap melalui bimbingan teknis ini, sekolah-sekolah di Kota Sorong mampu mengenali permasalahan pendidikan secara lebih tepat dan menetapkan prioritas program yang berdampak nyata terhadap peningkatan mutu pembelajaran.

"Beberapa sekolah yang sudah mendapatkan pendampingan membuka rapor pendidikan dapat melihat dengan jelas aspek mana yang masih lemah, apakah di literasi atau numerasi, atau aspek manajemen sekolah," katanya.

Dari situ, lanjut dia, kepala sekolah bersama guru bisa menyusun rencana tindak lanjut dan mengalokasikan anggaran secara tepat.

Dinas Pendidikan Kota Sorong menargetkan tiga hasil utama dari pelaksanaan kegiatan ini, yakni peserta memahami konsep perencanaan berbasis data dan penerapannya di sekolah.

Kemudian, sekolah mampu mengidentifikasi masalah prioritas berdasarkan hasil rapor pendidikan. Kemudian peserta dapat menyusun rencana tindak lanjut (RTL) di satuan pendidikan masing-masing.
 

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025