Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Papua Barat Daya meningkatkan kapasitas guru sekolah luar biasa (SLB) guna mengoptimalkan implementasi literasi dan numerasi bagi siswa berkebutuhan khusus di wilayah tersebut.

Kepala Disdikbud Papua Barat Daya Adolof Kambuaya di Sorong, Kamis, menjelaskan peningkatan kapasitas ini penting dilakukan karena guru SLB berhadapan langsung dengan peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus.

"Dengan demikian kemampuan guru dalam menyampaikan materi ajar harus diperkuat agar dapat diserap secara optimal oleh siswa," katanya.

Peserta kegiatan itu, yakni guru-guru SD LB, SMP LB, dan SMA LB se-Kota Sorong, serta SLB Kabupaten Sorong dan SLB Kabupaten Raja Ampat.

Ia mengatakan kegiatan peningkatan kapasitas ini menggandeng Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Endang Saeful Munir serta Tuning Supryadi dari Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Papua Barat.

“Guru SLB perlu ditingkatkan kapasitas dan kemampuannya dengan harapan mereka dapat mentransfer ilmu secara baik kepada anak-anak berkebutuhan khusus,” kata Adolof.

Ia mengharapkan setelah mengikuti kegiatan tersebut, para guru dapat mentransfer ilmu dan keterampilan yang diperoleh kepada anak-anak didik di sekolah masing-masing.

“Guru-guru yang mengikuti kegiatan kecakapan hidup nantinya pulang dan mentransfer ilmunya supaya anak-anak didik SLB dapat menyelesaikan pendidikannya," ucapnya.

Pada kesempatan itu, ia juga menyinggung pandangan sebagian masyarakat yang masih menganggap anak-anak berkebutuhan khusus sebagai beban keluarga.

Padahal, kata dia, anak-anak ini memiliki potensi besar yang jika dibina dengan baik dapat menjadi sumber ekonomi bagi keluarga.

“Anak-anak berkebutuhan khusus ini harus dipersiapkan dengan baik sehingga suatu saat mereka bisa tampil, misalnya bernyanyi di gereja saat ibadah. Bayangkan, meski tidak bisa melihat tapi bisa bernyanyi atau bermain piano, itu luar biasa,” ujarnya.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025