PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menyiagakan suplai Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk menghadapi cuaca buruk yang biasa terjadi pada akhir tahun di Tanah Papua.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Awan Raharjo, di Jayapura, Jumat, mengatakan hingga per 13 November di mana kondisi jenis BBM pertalite berada di 21 hari, kemudian pertamax 24 hari, solar 16 hari, minyak tanah 15 hari, avtur, 15 hari, dan LPG mencapai 92 hari.

"Dan untuk mengantisipasi keterlambatan distribusi energi karena faktor cuaca ini, kami perketat melakukan pengawasan langsung mulai dari proses distribusi dan stok BBM, minyak tanah, avtur, serta LPG nonsubsidi," katanya pula.

Menurut Awan, apalagi menjelang akhir tahun seperti ini BBM harus terjaga dengan baik.

"Wilayah Papua dan Maluku distribusi energi sangat tergantung dengan ketepatan perencanaan dengan perubahan cuaca yang tidak menentu, kami sudah siapkan kehandalan sarfas," ujarnya.

Dia menjelaskan upaya tambahan untuk memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat, apalagi ini menjelang masa liburan akhir tahun.

"Memang ketahanan stok setiap hari berubah dipengaruhi oleh distribusi yang masuk ke terminal BBM ataupun jumlah yang keluar ke lembaga penyalur, akan tetapi ketahanan stok pastinya terus dijaga di jumlah yang cukup dengan kapal suplai yang setiap harinya bergerak mendistribusikan energi ke 21 Fuel Terminal yang tersebar di wilayah kerja Pertamina," katanya pula.

Dia menambahkan, untuk kehandalan sarana transportasi distribusi, saat ini Pertamina Patra Niaga mengoperasikan 21 kapal untuk distribusi ke seluruh Terminal BBM di Papua Maluku.

"Selain kapal, distribusi ke SPBU, pertashop, dan agen minyak tanah didukung sekitar 290 unit mobil tanki, untuk LPG didukung dua unit skid tank, dan untuk bridger avtur terdapat 44 unit armada yang tersebar di 12 bandara," ujarnya lagi.
 

Pewarta: Qadri Pratiwi

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025