DPR RI bersama Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) melatih pemuda Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, untuk memanfaatkan digitalisasi dalam mempromosikan produk unggulan daerah.

Anggota Komisi VII DPR RI Rico Sia di Sorong, Senin, menjelaskan pelatihan itu merupakan bagian dari kolaborasi Komisi VII DPR RI dan Kemenekraf dalam memperkuat kapasitas masyarakat menghadapi perkembangan ekonomi berbasis digital.

"Program ini digagas untuk menjawab kebutuhan pelaku ekonomi kreatif lokal yang masih terbatas dalam pemasaran digital, padahal potensi produk unggulan daerah dinilai cukup besar," ucapnya usai membuka kegiatan lokakarya di Kabupaten Sorong, Senin.

Menurutnya, generasi muda harus dibekali keterampilan yang sesuai dengan tren pemasaran saat ini.

“Melalui pelatihan ini masyarakat diajarkan membuat video promosi produk kreatif, yang nantinya dapat dipasarkan melalui berbagai platform media sosial,” ujarnya.

Dia mengatakan pelatihan tersebut memberikan manfaat langsung kepada peserta berupa pengetahuan teknis produksi konten, teknik pengambilan gambar, pengemasan pesan promosi, hingga strategi meningkatkan jangkauan di media sosial.

"Dengan keterampilan tersebut pelaku usaha lokal diharapkan mampu mempromosikan produk mereka secara mandiri dan lebih efektif," ujar Rico Sia.

Pada pelatihan ini, kata dia, peserta ditargetkan menghasilkan konten video promosi yang lebih menarik untuk setiap produk unggulan masing-masing. Kemudian Konten tersebut akan dipublikasikan melalui platform digital sebagai langkah awal memperluas pasar dan meningkatkan nilai tambah produk lokal.

"Saya harap ini dapat memperkuat daya saing pelaku usaha ekonomi kreatif di Papua Barat Daya, serta membuka peluang baru bagi pemuda dalam memanfaatkan teknologi digital untuk peningkatan kesejahteraan," ucap Rico Sia.

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DPR RI dan Kemenekraf latih pemuda Sorong manfaatkan teknologi digital

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025