Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat meningkatkan kapabilitas 35 wirausahawan baru di Kabupaten Manokwari, melalui pelatihan digital marketing atau pemasaran produk dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan di Manokwari, Kamis, mengatakan digital marketing bukan sekadar perubahan metode promosi produk barang/jasa dari konvensional menjadi daring, tetapi memperluas akses pasar.
"Sekarang sudah tidak bisa lagi hanya mengandalkan cara-cara promosi konvensional," kata Dominggus.
Oleh karena itu, kata dia, seluruh pelaku usaha harus beradaptasi dengan konsep pengembangan bisnis berbasis teknologi digital untuk menjangkau konsumen di luar wilayah Manokwari, bahkan Papua Barat.
Hal tersebut tidak terlepas dari kemampuan dan pengetahuan masing-masing pelaku usaha memanfaatkan berbagai kanal digital secara maksimal, sehingga proses pemasaran lebih efektif dan efisien.
"Dengan keterampilan digital marketing, pelaku usaha bisa pasarkan produk lokal hingga ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri," ujarnya.
Gubernur berpesan kepada pelaku usaha menghasilkan produk yang berkualitas, beragam dan lebih kreatif supaya mampu bersaing dengan produk lainnya dari berbagai daerah di pasar modern.
Pelaku usaha juga perlu menerapkan tata kelola keuangan dengan baik, sekaligus memperkuat pemasaran produk melalui perluasan jaringan kemitraan supaya mampu bertahan dalam berbagai situasi.
"Ubah pola pikir menjadi pelaku usaha yang tidak mudah menyerah jika menghadapi hambatan. Harus berkomitmen dan punya semangat tinggi," ucap Dominggus.
Ia menyebutkan pemerintah berkomitmen membangun ekosistem bisnis yang kompetitif untuk mendorong kemajuan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai salah satu penopang perekonomian daerah.
Komitmen tersebut telah direalisasikan melalui Program Papua Barat Produktif yang memprioritaskan pemberdayaan ekonomi lokal melalui penguatan UMKM, serta pemanfaatan potensi lokal.
"Pemerintah daerah menyediakan program pelatihan pengembangan kapasitas usaha, akses pasar, dan akses modal," ujarnya.
Ketua Panitia Pelatihan Albertina Ferinanda Betay menjelaskan pelatihan digital marketing bagi wirausaha baru merupakan upaya mendukung kemandirian ekonomi dan pengembangan usaha.
Kegiatan itu diinisiasi oleh Bidang Bina Pelatihan Penempatan dan Produktivitas Tenaga Kerja pada Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Papua Barat selama dua hari.
"Kegiatannya berlangsung dari hari ini sampai besok, dengan pemberi materi dari pelaku usaha yang sudah mapan," ujarnya
Femmy Marsita, salah satu peserta pelatihan mengapresiasi penyelenggaraan pelatihan digital marketing karena sangat dibutuhkan dalam pengembangan usaha secara berkelanjutan.