Balai Bahasa Provinsi Papua membekali guru utama terkait revitalisasi Bahasa Mairasi yang merupakan bahasa dari suku terbesar di Kabupaten Kaimana, Papua Barat.
Ketua Tim Pemoderan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra Balai Bahasa Provinsi Papua Antonius Maturbongs di Kaimana, Kamis, mengatakan, revitalisasi tersebut sebagai upaya untuk melindungi sastra dan bahasa daerah.
“Bahasa daerah dan sastra telah menjadi bagian penting dalam era otonomi khusus Papua. Hal ini sebagai konsekuensi logis atas pengakuan hak-hak daerah termasuk pengakuan dan penghormatan terhadap bahasa daerah dan sastra,” katanya pada bimbingan teknis revitalisasi Bahasa Mairasi.
Ia mengatakan, revitalisasi bahasa daerah dimotori Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI.
Program itu merupakan salah satu pelindungan bahasa daerah yang bertujuan menggelorakan kembali penggunaan bahasa daerah dalam berbagai ranah kehidupan sehari-hari dan meningkatkan jumlah penutur muda bahasa daerah.
Selain masyarakat pemilik bahasa dan sastra itu sendiri, pemerintah hadir dalam usaha pelindungan bahasa daerah, seperti yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014.
Ia berharap, bimtek revitalisasi bahasa daerah menjadi sarana dan elemen penting untuk menggerakkan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan.
Selain itu juga menjadi bagian dari strategi kebudayaan untuk memajukan bangsa agar menjadi kebanggaan bersama pada masa lampau, masa kini dan masa mendatang.
“Semoga Revitalisasi Bahasa Mairasi ini akan menampakkan kembali wajah ke-Indonesia-an melalui bahasa dan sastra, tidak hanya di Kabupaten Kaimana, tetapi juga di seluruh pelosok negeri,” ujarnya.
Wakil Bupati Kaimana Isak Waryensi mengatakan, revitalisasi Bahasa Mairasi nantinya akan menjadi mata pelajaran lokal di sekolah-sekolah.
Bahasa daerah merupakan bagian terpenting sebagai identitas daerah yang mencerminkan sejarah, tradisi dan nilai-nilai yang telah diteruskan dari generasi ke generasi.
Dengan melestarikan bahasa daerah untuk komunikasi sehari-hari, maka dengan sendirinya mengajak warga untuk menghormati nilai-nilai tradisi yang diwariskan para pendahulu.
Ia berharap agar masyarakat Kaimana, terutama suku asli dapat menerima dan menghargai upaya revitalisasi Bahasa Mairasi sebagai langkah awal untuk menghidupkan kearifan lokal penggunaan bahasa daerah di Kabupaten Kaimana.
Ia juga mengajak dewan adat agar ikut berperan melestarikan bahasa setiap suku asli yang ada di Kabupaten Kaimana sebagai bahasa sehari-hari.
“Teman-teman yang dipilih dan ditunjuk untuk mengikuti kegiatan ini harus benar-benar bisa mengikutinya dengan baik sehingga penggunaan Bahasa Mairasi dalam muatan lokal ke depan bisa berjalan baik pula,” ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Balai Bahasa Provinsi Papua lakukan revitalisasi Bahasa Mairasi
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025