Sorong (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar Tes Kemampuan Akademik (TKA) bagi 700 siswa tingkat SMA dan SMK di Kota Sorong, Papua Barat Daya, sebagai bagian penting untuk mengukur kemampuan siswa di wilayah itu.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen Toni Toharudin, di Sorong, Kamis, mengatakan pelaksanaan TKA bertujuan mengukur kemampuan logika berpikir, pemahaman, serta daya juang siswa, khususnya kelas XII.
“Ini bagian dari latihan dan persiapan siswa dalam menyelesaikan soal-soal ujian nantinya,” kata Toni saat membuka kegiatan diseminasi Program TKA untuk pendidikan bermutu di Kota Sorong.
Ia menjelaskan Kemendikdasmen menyediakan sarana pelatihan melalui platform Ayo Coba TKA dan Sumber Belajar Ruang Murid, agar siswa dapat berlatih secara mandiri.
“Di situ para siswa bisa melatih diri sebanyak mungkin, sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak siap,” ujarnya.
Pelaksanaan TKA juga merupakan bagian dari sosialisasi program pembelajaran bagi siswa kelas XII di jenjang SMA dan SMK, baik yang menerapkan Kurikulum Merdeka maupun Kurikulum 2013.
Menurut Toni, TKA menjadi dasar penting dalam mendukung proses Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), yang salah satu syaratnya adalah memiliki nilai TKA.
Ia menambahkan sejak dihentikannya Ujian Nasional (UN) pada 2019 pemerintah kesulitan memetakan kemampuan akademik siswa secara individu. Karena itu hasil TKA diharapkan dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk memperbaiki kualitas satuan pendidikan.
“Dengan TKA, kita bisa memperoleh data akademik yang lebih akurat sebagai dasar evaluasi dan penguatan mutu pembelajaran,” katanya.
Wali Kota Sorong Septinus Lobat mengapresiasi pelaksanaan TKA di daerahnya dan menyampaikan terima kasih kepada Kemendikdasmen. “Ini bagian dari upaya menyiapkan kualitas sumber daya manusia menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujar Septinus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikdasmen gelar tes kemampuan akademik bagi 700 siswa di Sorong