Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berduka atas gugurnya empat petugas sekaligus pejuang telekomunikasi yang menjadi korban dalam insiden jatuhnya helikopter di Papua Tengah.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyampaikan sekaligus penghargaan kepada para pejuang telekomunikasi tersebut karena telah mendedikasikan diri demi mewujudkan pemerataan akses telekomunikasi di wilayah Papua.
“Kami berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah ini. Para almarhum adalah bagian dari garda terdepan yang mengabdikan diri untuk pemerataan akses telekomunikasi di Papua. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan,” ujar Meutya di Jakarta, Jumat.
Keempat korban tersebut ialah Sulfiki Kurniawan, Herwanto, Eko Puja, dan Sudirman, mereka gugur saat menjalankan tugas pemeliharaan infrastruktur telekomunikasi Palapa Ring Timur di Distrik Jila, Mimika, Papua Tengah.
Meutya menekankan bahwa pengabdian para korban adalah wujud nyata perjuangan menghadirkan layanan telekomunikasi di daerah 43T (terdepan, terluar, tertinggal) yang penuh tantangan.
“Tugas mereka tidak mudah, penuh risiko, namun bermakna besar untuk Indonesia. Kami sangat menghargai pengorbanan dan jasa para almarhum yang telah berkontribusi nyata dalam menghadirkan layanan telekomunikasi di wilayah yang sulit dijangkau,” katanya.
Ia berharap semangat pengabdian para pejuang telekomunikasi ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh bangsa untuk terus mewujudkan konektivitas yang merata di setiap pelosok negeri.
Menkomdigi juga mengapresiasi kepada tim SAR, aparat keamanan, serta seluruh pihak yang bergerak cepat terlibat dalam pencarian dan evakuasi korban.
Sebelumnya, helikopter milik Intan Angkasa dengan kode PK-IWS, yang disewa PT Palapa Timur Telematika (PTT) untuk mendukung pemeliharaan menara telekomunikasi Palapa Ring Timur, dikabarkan hilang kontak pada Rabu (10/9).
Saat itu, helikopter melakukan penerbangan dari Ilaga, Kabupaten Puncak menuju Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Kontak terakhir dengan helikopter tercatat pada pukul 10.30 WIT sebelum sinyal komunikasi terputus.
Pada Kamis (11/9) tim SAR yang dipimpin BASARNAS Timika dengan dukungan TNI AU/Lanud Timika, Kodim Mimika, Polres Mimika, dan pihak Intan Angkasa menemukan serta mengevakuasi seluruh penumpang dalam keadaan meninggal dunia.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025