Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat masih fokus pengembangan wisata pada lima destinasi prioritas yang berada tidak jauh dari pusat kota.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Manokwari Immanuel Pangaribuan di Manokwari, Rabu menyebutkan, lima destinasi wisata prioritas tersebut adalah Pulau Mansinam, Pantai Pasir Putih, Pantai Amban, Wisata Alam Gunung Meja, dan pengamatan burung di Mokwam.

“Sebenarnya potensi wisata di Kabupaten Manokwari cukup banyak. Tapi kita bagi menjadi yang prioritas dan tidak. Lima destinasi kita tentukan sebagai prioritas karena lokasinya tidak jauh dari pusat kota. Tapi kita juga mengembangkan wisata lainnya di wilayah Distrik Warmare, Siday, Prafi,” katanya.

Ia mengatakan, Pulau Mansinam dikenal sebagai destinasi wisata religi karena menjadi titik awal pekabaran Injil di Tanah Papua. Pulau tersebut tahun ini bahkan menjadi langganan kapal pesiar yang membawa turis mancanegara.

Pantai Pasir Putih merupakan salah satu ikon wisata bahari Manokwari yang populer dengan pasir putih bersih dan spot menyelam dan olahraga air.

Sedangkan Pantai Amban menjadi favorit wisatawan lokal dan mancanegara karena ombaknya yang cocok untuk olahraga selancar. Pantai Amban tiap tahun selalu menjadi lokasi kompetisi selanjar dunia.

Wisata Alam Gunung Meja terkenal dengan hutan lindung yang masih asri dan jalur jogging. Sedangkan Mokwam dikenal sebagai surga bagi pengamat burung, terutama jenis burung penari.

“Tahun ini Pemkab Manokwari gelontorkan Rp400 juta melalui APBD 2025 untuk rehabilitasi infrastruktur di sejumlah destinasi prioritas,” katanya.

Untuk pengelolaan, kata dia, terdapat beberapa opsi, yakni pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT), kerja sama dengan pihak swasta melalui sistem bagi hasil (profit sharing), atau pengelolaan dengan skema Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Taman Wisata Alam Gunung Meja, misalnya, dikembangkan melalui kolaborasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) karena kawasan itu merupakan kewenangan Kementerian Kehutanan.

Sementara itu, sebagian besar destinasi wisata lain berada di atas tanah ulayat masyarakat.

“Hanya Pantai Pasir Putih yang sepenuhnya milik pemerintah daerah sehingga bisa kerja sama dengan pihak swasta untuk bagi hasil Dari situ baru pemerintah bisa memberikan kontribusi dalam pembangunan infrastruktur pariwisata,” jelasnya.

Ia menambahkan, peran pemilik ulayat sebagai pelaku industri pariwisata juga penting. Pemerintah daerah, akan mempertimbangkan keterlibatan mereka dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) sekaligus mendorong pengembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan.
 

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025