Wamena (ANTARA) - Kementerian Pariwisata atau Kemenpar mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Papua Pegunungan, yang telah menggelar Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) selama 33 tahun secara berturut-turut sejak tahun 1992-2025.
Pembukaan FBLB ke-33 tahun 2025 berlangsung di Kampung Usilimo, Distrik Wosilimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, yang dipadati ribuan pasang mata.
Staf Ahli Menteri Pariwisata (Menpar) Bidang Manajemen Krisis Fajar Hutomo, di Wamena, Kamis, mengatakan Kemenpar mengapresiasi kerja keras dari Pemkab Jayawijaya, sehingga FBLB bisa diselenggarakan selama 33 tahun.
“Kami sangat kagum festival budaya rakyat yang dapat diselenggarakan secara berturut-turut selama 33 tahun tanpa henti. Kami (Kemenpar) sangat mengapresiasi Pemkab Jayawijaya, karena sangat konsisten menyelenggarakan kegiatan ini secara berkelanjutan,” katanya pula.
Menurut dia, tentu hal itu menunjukkan adanya semangat mengembangkan sektor pariwisata di Kabupaten Jayawijaya melalui penyelenggaraan kegiatan FBLB.
“Kabupaten Jayawijaya sepatutnya bersyukur atas anugerah Tuhan dengan keindahan alam dan kekuatan budaya masyarakatnya,” ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk mengangkat suatu tradisi masyarakat sebagai daya tarik wisata melalui penyelenggaraan kegiatan adalah sebuah cara yang sangat tepat, yang memungkinkan dihasilkannya dampak secara berlapis atau multiplier effeck.
“Pada kesempatan yang baik ini kami juga ingin menyampaikan di tahun 2025 ini Kemenpar menargetkan kunjungan wisatawan ke Indonesia sebanyak 14,6 hingga 16 juta wisatawan mancanegara serta 1,8 miliar pergerakan wisatawan nusantara serta manfaat bagi 25,8 juta tenaga kerja di sektor pariwisata,” katanya lagi.
Dia menambahkan, hal itu selaras dengan hakikat tujuan penyelenggaraan kegiatan pariwisata untuk menarik minat kunjungan wisatawan.
“Kami berharap melalui penyelenggaraan kegiatan pariwisata daerah semacam ini bisa turut berkontribusi yang signifikan bagi pencapaian target pemerintah ini. Kita harus sadari bersama bahwa tercapainya target ini pun akan berdampak langsung pada peningkatan perekonomian daerah di mana kegiatan tersebut diselenggarakan,” ujarnya.
Pembukaan FBLB ke-33 diwarnai dengan atraksi budaya serta nyanyian lagu Pikalu dan diiringi oleh alat musik tradisional Suku Dani, Kabupaten Jayawijaya, Pikon.
Atraksi budaya tersebut juga memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia atau MURI dengan penampilan pemain musik Pikon 1.500 orang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenpar apresiasi Pemkab Jayawijaya yang gelar FBLB selama 33 tahun