Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Papua Barat menemukan 824 kasus tuberkulosis (TBC) pada periode Januari hingga September 2025 sebagai hasil dari kegiatan pemeriksaan dan pelacakan aktif di seluruh wilayah kerja puskesmas.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Manokwari, Rahimi, di Manokwari, Senin, mengatakan capaian itu berkat kerja sama lintas sektor dan dukungan kader kesehatan.

“Selama periode Januari-September 2025 ada 2.121 orang terduga TBC yang telah diperiksa, dan dari hasil pemeriksaan itu kami berhasil menemukan 824 kasus baru TBC,” ujar Rahimi pada Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Kampanye Terintegrasi Program TBC dengan Anggota Komisi IX DPR RI Obet A Rumbruren, Senin.

Ia mengatakan, dari jumlah kasus yang ditemukan, sebanyak 685 pasien sudah memulai pengobatan sesuai standar nasional pengendalian TBC, sedangkan sisanya masih dalam proses tindak lanjut dan pendampingan oleh petugas kesehatan.

Menurut Rahimi, upaya aktif penemuan kasus dilakukan melalui skrining di fasilitas kesehatan, kegiatan kunjungan rumah, serta pemeriksaan kontak erat pasien TBC.

“Semakin cepat kasus ditemukan, semakin besar peluang sembuh dan risiko penularan dapat ditekan,” katanya.

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr. Nurmawati, menjelaskan, TBC merupakan penyakit yang mudah menular dan membutuhkan pengobatan jangka panjang, minimal enam bulan.

Ia mengatakan, pengobatan pasien TBC masih menjadi tantangan karena masih ada stigma dan penolakan dari pasien.

Padahal jika pasien TBC mangkir atau tidak menjalani pengobatan maka berakibat pada tingginya angka pasien yang putus pengobatan sehingga menyebabkan penyakit TBC kebal obat atau resisten obat (TBC RO)

Sebagai bentuk komitmen, Pemerintah Provinsi Papua Barat kini menggalakkan pemeriksaan kesehatan gratis untuk meningkatkan pemeriksaan TBC.

“Selain itu, dilakukan juga investigasi kontak yaitu kunjungan ke rumah pasien TBC untuk memeriksa anggota keluarga dan orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan penderita,” katanya.

Anggota DPR RI Obet A Rumbruren mengatakan, sebagai perwakilan rakyat dari Papua Barat yang duduk di Komisi IX DPR RI ia akan terus mendukung mitra-mitra dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Salah satunya dengan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada tentang pentingnya kesehatan, khususnya dalam menangani penyakit TBC.

Sebagai orang yang pernah sakit TBC, ia merasakan betul, bahwa pasien TBC dapat sembuh jika terus berjuang dan mengikuti perintah dokter.

“Jadi saya sebagai tokoh masyarakat di Manokwari harus saya dampingi mitra mitra, untuk ikut menyampaikan, menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa sehat itu penting,” katanya.
 

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025