Timika (ANTARA) - Pemerintah Distrik (Pemdis) Mimika Timur Jauh di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, mengajak PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMKA) berkolaborasi untuk menekan angka kasus stunting yang masih cukup banyak di wilayah itu.
Kepala Distrik Mimika Timur Jauh Yulius Katagame di Timika, Rabu, mengatakan pada 2025 ini ditemukan 37 kasus gagal tumbuh anak akibat kurang gizi atau stunting di wilayahnya.
Kasus stunting terbanyak di Kampung Fanamo dengan 14 kasus, disusul Ohotya atau Otakwa sebanyak 13 kasus dan Omawita 10 kasus.
"Angka ini tergolong cukup tinggi jika dibandingkan dengan jumlah anak dan balita di tiga kampung itu, sehingga membutuhkan penanganan serius dan keterlibatan semua pihak untuk mengatasinya," kata Yulius.
Menurut dia, peningkatan kasus stunting di Mimika Timur Jauh itu seiring dengan adanya pendataan yang akurat oleh petugas kesehatan. Pada 2024 dilaporkan hanya 14 anak dan balita mengalami stunting.
"Contoh sekarang di Fanamo ada 14 kasus, sementara tahun lalu dilaporkan hanya 4 kasus dengan 1 kasus meninggal dunia. Setelah dilakukan pendataan ulang, ternyata ada temuan 11 kasus baru," ujarnya.
Faktor utama penyebab masih tingginya angka stunting di Mimika Timur Jauh yaitu tidak tersedianya sarana air bersih untuk kebutuhan warga, perumahan tidak layak huni, sanitasi lingkungan tidak sehat, serta ketersediaan makanan bergizi kurang mencukupi.
"Masalah yang dihadapi masyarakat kami di sana yaitu dalam satu rumah dihuni oleh tiga sampai empat kepala keluarga, sehingga ketersediaan makan bergizi untuk anak sangat terbatas dan pada akhirnya kebutuhan akan asupan gizi dan lainnya tidak cukup," beber Yulius.
Sehubungan dengan hal itu Pemerintah Distrik Mimika Timur Jauh terus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak terutama Dinas Kesehatan Mimika, PTFI, dan YPMAK, melalui program kampung sehat untuk meningkatkan asupan gizi balita dan anak-anak terutama yang mengalami stunting.
Pemerintah DIstrik Mimika Timur Jauh juga meminta setiap kepala kampung (desa) mengalokasikan anggaran dari Dana Desa dan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk program penurunan dan pencegahan stunting.
"Kami dari Pemerintah Distrik Mimika Timur Jauh melalui kegiatan Ibu-ibu PKK memberikan makanan tambahan bagi anak-anak di kampung. Kita juga menyampaikan kepada aparat kampung untuk berperan aktif dalam kegiatan Posyandu di tingkat kampung," ujar Yulius.
Distrik Mimika Timur Jauh ajak PTFI-YPMAK kolaborasi tekan stunting
Rabu, 19 November 2025 9:18 WIB
Kepala Distrik Mimika Timur Jauh Yulius Katagame. ANTARA/Marsel Balawanga
